Tarif bus bersiap naik
A
A
A
Sindonews.com –Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Palembang menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan menyesuaikan tarif angkutan darat sekitar 19 persen.
Pasalnya, selain telah lama tak mengalami kenaikan, biaya operasional terus mengalami kenaikan. Kepala Cabang PO Lorena Palembang Junaidi YS mengaku, sangat senang dengan rencana kenaikan tersebut. Bahkan menurutnya, tanpa ada rencana kenaikan harga dari pemerintah, pihaknya sudah berencana menyesuaikan tariff menyusul kenaikan biaya operasional.
“Harusnya memang seperti itu, karena harus sesuai dengan sewajarnya, biaya operasional naik tarif pun harus naik. Sebab, tanpa ada bantuan dari pemerintah untuk menyesuaikan tarif angkutan, kami tetapi akan menaikan ongkos,” ujarnya, di Palembang, kemarin. Dijelaskannya kembali, kebijakan Menteri Perhubungan (Menhub) akan menyesuaikan tarif angkutan daerat dinilai sangat tepat.
Karena, dengan segera keluarnya kebijakan kenaikan tariff, secara tidak langsung melindungi masyrakat sebagai konsumsen. Pasalnya, jika tidak segera dilakukan, operator angkutan darat akan menaikkan tariff dengan sendiri tanpa kendali. “Keputusan ini saya nilai sangat optimal untuk masyarakat sendiri. Karena apabila tidak ada keputusan untuk menyesuaikan harga tarif, pastinya para pengelola angkutan menaikan tarif sembarangan. Dan dampaknya kepada masyarakat juga kan. Dengan demikian ini adalah keputusan tepat dari pemerintah menurut saya,”katanya. Lebih lanjut dirinya juga tidak bisa menentukan kisaran penyesuaian tarif yang dipatok pemerintah.
“Saya tidak bisa berharap berapa besar kitaran tarif. Karena kita pastinya kembali kepada hitungan tertentu dan persetujuan dari pemerintah,” tungkasnya. Secara terpisah, Kasi Operasi Perum Damri Stasiun Palembang Desmon juga mengutarakan dengan nada yang sama. “Secara pribadi belum mendengar keputusan pemerintah itu. Apabila benar, kami pastinya sangat senang sekali.
Apa lagi kenaikan tarif angkutan juga sudah lama tidak naik dan ditambah rencana kenaikan BBM telah mendorong kenakan sejumlah produk,” tandasnya. Menurut Desmon, penyesuaian tarif pastinya akan disambutnya dengan peningkatan layanan dari operatir angkutan darat. “Dengan adanya penyesuaian tariff. Kami sebagai pengelola bus juga lebih lega dan meningatkan lagi pelayanan serta kinerja kepada konsumen.Saya rasa kenaikan tariff mungkin berkisar 15-20 persen,” tegasnya.
Pasalnya, selain telah lama tak mengalami kenaikan, biaya operasional terus mengalami kenaikan. Kepala Cabang PO Lorena Palembang Junaidi YS mengaku, sangat senang dengan rencana kenaikan tersebut. Bahkan menurutnya, tanpa ada rencana kenaikan harga dari pemerintah, pihaknya sudah berencana menyesuaikan tariff menyusul kenaikan biaya operasional.
“Harusnya memang seperti itu, karena harus sesuai dengan sewajarnya, biaya operasional naik tarif pun harus naik. Sebab, tanpa ada bantuan dari pemerintah untuk menyesuaikan tarif angkutan, kami tetapi akan menaikan ongkos,” ujarnya, di Palembang, kemarin. Dijelaskannya kembali, kebijakan Menteri Perhubungan (Menhub) akan menyesuaikan tarif angkutan daerat dinilai sangat tepat.
Karena, dengan segera keluarnya kebijakan kenaikan tariff, secara tidak langsung melindungi masyrakat sebagai konsumsen. Pasalnya, jika tidak segera dilakukan, operator angkutan darat akan menaikkan tariff dengan sendiri tanpa kendali. “Keputusan ini saya nilai sangat optimal untuk masyarakat sendiri. Karena apabila tidak ada keputusan untuk menyesuaikan harga tarif, pastinya para pengelola angkutan menaikan tarif sembarangan. Dan dampaknya kepada masyarakat juga kan. Dengan demikian ini adalah keputusan tepat dari pemerintah menurut saya,”katanya. Lebih lanjut dirinya juga tidak bisa menentukan kisaran penyesuaian tarif yang dipatok pemerintah.
“Saya tidak bisa berharap berapa besar kitaran tarif. Karena kita pastinya kembali kepada hitungan tertentu dan persetujuan dari pemerintah,” tungkasnya. Secara terpisah, Kasi Operasi Perum Damri Stasiun Palembang Desmon juga mengutarakan dengan nada yang sama. “Secara pribadi belum mendengar keputusan pemerintah itu. Apabila benar, kami pastinya sangat senang sekali.
Apa lagi kenaikan tarif angkutan juga sudah lama tidak naik dan ditambah rencana kenaikan BBM telah mendorong kenakan sejumlah produk,” tandasnya. Menurut Desmon, penyesuaian tarif pastinya akan disambutnya dengan peningkatan layanan dari operatir angkutan darat. “Dengan adanya penyesuaian tariff. Kami sebagai pengelola bus juga lebih lega dan meningatkan lagi pelayanan serta kinerja kepada konsumen.Saya rasa kenaikan tariff mungkin berkisar 15-20 persen,” tegasnya.
()