Dampak proyek monorel Makassar diinventarisasi

Senin, 16 April 2012 - 10:36 WIB
Dampak proyek monorel Makassar diinventarisasi
Dampak proyek monorel Makassar diinventarisasi
A A A
Sindonews.com – Berbagai persiapan mulai dilakukan Dinas Perhubungan Kota Makassar untuk memperlancar pembangunan jaringan infrastruktur kereta rel tunggal (monorel).

Salah satunya, melakukan inventarisasi infrastruktur yang akan mengalami kerusakan saat proses pembangunan dimulai. Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Chaerul A Tau mengatakan, infrastruktur yang berpeluang rusak antara lain jaringan kebel listrik,baik yang melintang maupun yang tertanam di tanah. “Inventarisasi diperlukan untuk antisipasi bagaimana agar program monorel ini bisa berjalan baik,”ujar dia kemarin. Untuk melakukan inventarisasi itu, Dinas Perhubungan Makassar telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait, antara lain PT PLN dan PT Telkom.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, juga terus mendorong kesuksesan pembangunan monorel. Apalagi proyek ini telah menjadi masterplan pengembangan transportasi massal Kota Makassar. “Pembangunan jaringan busway dan monorel sudah masuk dalam perencanaan masterplan sistem transportasi Makassar. Kedua proyek ini ditargetkan sudah mulai jalan 2015. Tapi kalau melihat kondisi dan perkembangan yang ada, operasional monorel akan lebih cepat selesai karena seluruhnya investasi swasta,” ungkapnya. Optimisme Pemkot ini didasari kenyataan proyek monorel sepenuhnya dikerjakan oleh swasta.

Sedangkan untuk busway masih membutuhkan intervensi pemerintah berupa bantuan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Di Solo, pengembangan busway-nya gagal. Itu karena harus ada bantuan APBD.Jadi di Makassar ini memang perlu perencanaan matang,” dia menjelaskan. Pembangunan monorel di Makassar bukan hanya sebagai solusi mengatasi kemacetan, walaupun Makassar saat ini masuk dalam enam kota metropolitan dengan tingkat kemacetan paling parah.Pembangunan monorel di Makassar yang bersinergi dengan tiga daerah lainnya yakni Maros, Sungguminasa dan Takalar juga seiring dengan penerapan Kawasan Strategis Nasional Mamminasata.

Khusus untuk proyek transportasi massal yang diperkirakan menelan anggaran hingga Rp4 triliun ini melibatkan konsorsium bersama Kalla Group dengan perusahaan Para Group milik pengusaha Chairul Tanjung. Sementara itu, anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar Adi Rasyid Ali mengatakan,dalam proses perencanaan pembangunan monorel yang perlu diperhatikan adalah penyiapan tempat parkir kendaraan. Dia memperkirakan ada orangorang yang akan menuju ke halte-halte monorel dengan menggunakan kendaraan pribadi.

“Jadi harus ada areal parkir representatif dan aman bagi penumpang monorel yang datang ke halte dengan kendaraan pribadi. Ini sudah harus dipikirkan juga sejak awal oleh Dinas Perhubungan dan calon investor,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Makassar itu,kemarin.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5538 seconds (0.1#10.140)