Mobil dinas Pemkot Bandung sudah pakai Pertamax
A
A
A
Sindonews.com – Imbauan pemerintah pusat kepada setiap pemerintah daerah untuk tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ternyata sudah direspons Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Beberapa kendaraan milik pejabat sudah menggunakan bahan bakar pertamax. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Jaja Nurjaman mengatakan, sebelum pemerintah pusat menginstruksikan penggunaan BBM nonsubsidi, beberapa kendaraan terutama keluaran terbaru menggunakan pertamax.
“Sudah ada beberapa mobil, terutama keluaran tahun 2010 ke atas sudah menggunakan bahan bakar nonsubsidi,”ujar Jaja kepada wartawan di Pendopo, kemarin.
Kendaraan di bawah tanggung jawab Sekretariat Daerah (Setda) hanya 35 unit, termasuk dua truk dan tiga bus, serta motor sebanyak 118 unit. “Anggaran untuk pembelian BBM selama setahun sekitar Rp951 juta, sudah termasuk pembelian pertamax di dalamnya,” ungkap Jaja.
Dari 35 unit kendaraan yang menjadi tanggung jawab Setda, sebanyak 15 unit sudah menggunakan pertamax. “15 kendaraan itu keluaran terbaru di antaranya delapan milik para kepala bagian, tiga asisten daerah, dua unit untuk sekretaris daerah, dan dua unit kendaraan di bawah Setda,” ujarnya.
Bahkan, anggaran pembelian pertamax pun masih menggunakan standar harga sebesar Rp9.000. Lantaran harga pertamax mengikuti harga minyak dunia yang terus berubah, pihaknya pun mau tidak mau mengikutinya. Digunakannya pertamax untuk kendaraan keluaran terbaru lantaran sesuai perawatan agar lebih awet.
“Untuk kendaraan keluaran terbaru kan harus mengikuti oktan agar lebih awet,”ujarnya.
Disinggung imbauan pemerintah pusat, Jaja mengakui akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Tapi bila ada ketentuan dari pemerintah pusat, kami akan sesuaikan berdasarkan surat edaran.Tapi dipastikan volume BBM yang akan berkurang dan anggaran pun dipastikan akan disesuaikan dengan harga yang ada,” ujarnya.
Beberapa kendaraan milik pejabat sudah menggunakan bahan bakar pertamax. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Jaja Nurjaman mengatakan, sebelum pemerintah pusat menginstruksikan penggunaan BBM nonsubsidi, beberapa kendaraan terutama keluaran terbaru menggunakan pertamax.
“Sudah ada beberapa mobil, terutama keluaran tahun 2010 ke atas sudah menggunakan bahan bakar nonsubsidi,”ujar Jaja kepada wartawan di Pendopo, kemarin.
Kendaraan di bawah tanggung jawab Sekretariat Daerah (Setda) hanya 35 unit, termasuk dua truk dan tiga bus, serta motor sebanyak 118 unit. “Anggaran untuk pembelian BBM selama setahun sekitar Rp951 juta, sudah termasuk pembelian pertamax di dalamnya,” ungkap Jaja.
Dari 35 unit kendaraan yang menjadi tanggung jawab Setda, sebanyak 15 unit sudah menggunakan pertamax. “15 kendaraan itu keluaran terbaru di antaranya delapan milik para kepala bagian, tiga asisten daerah, dua unit untuk sekretaris daerah, dan dua unit kendaraan di bawah Setda,” ujarnya.
Bahkan, anggaran pembelian pertamax pun masih menggunakan standar harga sebesar Rp9.000. Lantaran harga pertamax mengikuti harga minyak dunia yang terus berubah, pihaknya pun mau tidak mau mengikutinya. Digunakannya pertamax untuk kendaraan keluaran terbaru lantaran sesuai perawatan agar lebih awet.
“Untuk kendaraan keluaran terbaru kan harus mengikuti oktan agar lebih awet,”ujarnya.
Disinggung imbauan pemerintah pusat, Jaja mengakui akan menyesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Tapi bila ada ketentuan dari pemerintah pusat, kami akan sesuaikan berdasarkan surat edaran.Tapi dipastikan volume BBM yang akan berkurang dan anggaran pun dipastikan akan disesuaikan dengan harga yang ada,” ujarnya.
()