10 produk Jateng perlu diproteksi
A
A
A
Sindonews.com – Komite Pengamanan dan Perdagangan Indonesia (KPPI) menilai beberapa produk lokal Jateng sudah perlu diproteksi atau dilindungi. Mengingat terus meningkatnya barang impor yang masuk ke Jateng beberapa tahun terakhir.
”Kita sudah cari data dari BPS (Badan Pusat Statistik), dan ada beberapa produk di Jateng yang impornya sejak 2007 hingga 2011 naik terus.Inidapat mengancam kerugian serius bagi produsen (lokal),”ungkap staf KPPI Adityo dalam Sosialisasi Tindakan Pengamanan (Safeguards) di Hotel Santika Premier Semarang,kemarin.
KPPI mencatat, ada 10 produk Jateng yang sudah perlu diproteksi. Yaitu,biji wijen,durian, sirup, glukosa dan fruktosa, biji timah dan turunannya, pelat dan lembaran,ban rekondisi, kertas fancy dan karton, pipa untuk minyak atau gas dari besi,serta permen obat.
Pihaknya akan menawarkan program asistensi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan safeguards.“Kita berikan bantuan teknis dulu ke asosiasinya atau ke produsennya langsung,”imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Pengembangan Produk Kadin Jateng,Reza Tarmizi menuturkan, banyaknya barang impor yang masuk merupakan dampak dari perdagangan bebas yang harus dihadapi produsen lokal.
”Kita sudah cari data dari BPS (Badan Pusat Statistik), dan ada beberapa produk di Jateng yang impornya sejak 2007 hingga 2011 naik terus.Inidapat mengancam kerugian serius bagi produsen (lokal),”ungkap staf KPPI Adityo dalam Sosialisasi Tindakan Pengamanan (Safeguards) di Hotel Santika Premier Semarang,kemarin.
KPPI mencatat, ada 10 produk Jateng yang sudah perlu diproteksi. Yaitu,biji wijen,durian, sirup, glukosa dan fruktosa, biji timah dan turunannya, pelat dan lembaran,ban rekondisi, kertas fancy dan karton, pipa untuk minyak atau gas dari besi,serta permen obat.
Pihaknya akan menawarkan program asistensi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan safeguards.“Kita berikan bantuan teknis dulu ke asosiasinya atau ke produsennya langsung,”imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Pengembangan Produk Kadin Jateng,Reza Tarmizi menuturkan, banyaknya barang impor yang masuk merupakan dampak dari perdagangan bebas yang harus dihadapi produsen lokal.
()