Bagi wamen ESDM mendaki memberi pelajaran fisik & emosi

Minggu, 22 April 2012 - 09:42 WIB
Bagi wamen ESDM mendaki...
Bagi wamen ESDM mendaki memberi pelajaran fisik & emosi
A A A
Sindonews.com - Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, mengaku sangat kehilangan Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo. Baginya, Wamen adalah sosok pejabat negara yang mencintai alam, khususnya gunung.

"Hobi Wamen sendiri dari dulu memang naik gunung. Baginya, manusia bagian dari alam. Dan manusia tidak bisa menaklukan alam. Itu rumus utama (almarhum)," kata Surono, di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro Bandung, Sabtu (21/4/2012) kemarin malam.

Surono yang juga kolega Wamen ESDM di bidang geologi menuturkan, bagi Wamen naik gunung bukan hanya memberi pelajaran terhadap fisik tetapi juga emosi. Pendaki harus mengatur strategi secara cermat supaya bisa naik ke puncak. Pendaki dilarang emosional.

Sehingga Surono mengaku sangat berduka atas meninggalnya sosok ilmuwan yang juga pecinta alam itu. "Kita berduka untuk itu. Dan sangat menyesal dengan berpulangnya beliau," ungkapnya.

Namun, Surono yang ditunjuk Kementerian ESDM sebagai Koordinator Evakuasi, tidak yakin jika Wamen ESDM yang juga Guru Besar ITB itu memiliki riwayat penyakit serius. "Saya yakin Bapak Wamen tidak punya sejarah penyakit serius," tegasnya.

Dia menduga Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo meninggal karena faktor kelelahan hingga kehabisan oksigen saat mendaki Gunung Tambora.

Menurutnya, Wamen mendaki salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Ketinggian Gunung Tambora mencapai 2.851 mpdl. Dalam ketinggian itu, oksigen sangat tipis. Pendaki harus betul-betul dalam kondisi fit dan stamina yang baik. Sebab makin tinggi pendakian cadangan oksigen makin menipis.

Dalam perjalanan pendakian, kata dia, dikabarkan oleh petugas pos pengamat Gunung Tambora bahwa Wamen sedang tidak fit. Berkali-kali dia istirahat, meski tetap melanjutkan perjalanan.

"Saya berpraduga, Bapak Wamen kelelahan dan kurang oksigen. Berarti ke otak dan darah beliau kurang asupan oksi sehingga jadi masalah serius," ungkapnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5153 seconds (0.1#10.140)