Wika raih kontrak baru senilai Rp3,4 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada kuartal I tahun ini berhasil meraih kontrak baru mencapai Rp3,4 triliun. Nilai kontrak tersebut merupakan yang terbesar dibanding perolehan kontrak baru Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejenis pada periode yang sama.
“Total kontrak baru hingga kuartal I tahun ini sebesar Rp3,4 triliun,“ kata Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede di Jakarta, Senin (23/4/2012).
Sementara, perolehan kontrak PT Adhi Karya Tbk (ADHI) pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp2,6 triliun, sedangkan PT PP Tbk (PTPP) senilai Rp1,03 triliun. Adapun perolehan kontrak baru WIKA pada bulan lalu, di antaranya pembangunan jalan kereta api jalur Semarang-Bojonegoro senilai Rp285 miliar dari Kementerian Perhubungan, pengendalian banjir Karang Mumus senilai Rp135 miliar.
Selain itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Batu di Kalimantan Timur dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. Total nilai kontrak PLTG berkapasitas 2x50 megawatt (MW) tersebut sebesar Rp925 miliar.
Namun untuk pembangunan PLTG tersebut, Natal menjelaskan, perseroan tidak sendiri, melainkan membentuk konsorsium dengan perusahaan swasta, yakni PT Mega Eltra. Kendati demikian, porsi perusahaan konstruksi pelat merah ini mayoritas. “Kita sekitar 63 persen dan sisanya PT Mega Eltra, sehingga nilai kontrak yang kita peroleh sekitar Rp530 miliar,“ tutur Natal.
Sementara pada akhir Februari 2012, perseroan berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp2,2 triliun. Kontrak itu, di antaranya pembangkit listrik tenaga gas senilai Rp425 miliar, proyek conveyor PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp350 miliar dan proyek jalan tambang dua jalur senilai Rp139 miliar.
Untuk proyek luar negeri, perseroan selain tengah mengerjakan pembangunan jalan di Aljazair, juga membidik proyek di Afrika Selatan, Myanmar dan Timur Tengah. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan kontribusi dari proyek di luar negeri sebesar Rp500 miliar.
Adapun, target total kontrak perseroan pada 2012 mencapai Rp32,09 triliun, terdiri atas kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya senilai Rp15,57 triliun. (bro)
()