Bangun rusunawa, Jamsostek siapkan Rp120 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Jamsostek (Persero) menyatakan telah menginvestasikan dana sebesar Rp120 miliar untuk membangun rumah susun sejahtera sewa (rusunawa) pekerja di Kabil, Batam.
Rencananya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan penggunaan Rusunawa tersebut 27 April 2012. “Peresmian yang dilakukan oleh Presiden menunjukkan bahwa pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan pekerja. Dan ini bisa menjadi promosi betapa pentingnya program Jamsostek karena sangat memperhatikan pekerja,” ujar Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga di Jakarta kemarin.
Menurut Hotbonar, rusunawa tersebut memiliki 10 menara kembar (twin block). Rusunawa di daerah industri Kabil, Batam, melengkapi sejumlah Rusunawa yang dibangun Jamsostek sebelumnya seperti di Muka Kuning dan Lancang Kuning, keduanya di Batam.
“Rusunawa di Kabil bisa menampung 4.000 pekerja lajang dengan biaya sewa Rp120.000 per bulan per orang. Hotbonar menegaskan, dalam pembangunan Rusunawa Jamsostek, meski mengeluarkan biaya sebesar Rp120 miliar, tidak dihitung sebagai program investasi melainkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial bagi peserta.
“Kita rencanakan membangun Rusunawa Jamsostek lagi di Jawa Timur, di dekat daerah industri di Surabaya atau Sidoarjo,” tegas dia.
Pemisahan Aset
Sementara, Hotbonar menegaskan, saat ini Jamsostek sedang menyiapkan pemisahan aset pengelola dan peserta menjelang masa peralihan menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 2014 mendatang. “Sudah 80 persen pemisahan aset telah dilakukan. Jadi, begitu BPJS Ketenagakerjaan jalan, maka kita sudah siap,” paparnya.
Menurut dia, dari sekitar Rp120 triliun aset Jamsostek,lebih dari 90 persen merupakan milik peserta yang berjumlah 34,38 juta. Sedangkan, sisanya milik BPJS, sementara dana yang dialihkan ke BPJS Kesehatan tidak lebih dari Rp1 triliun. (ank)
Rencananya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan penggunaan Rusunawa tersebut 27 April 2012. “Peresmian yang dilakukan oleh Presiden menunjukkan bahwa pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan pekerja. Dan ini bisa menjadi promosi betapa pentingnya program Jamsostek karena sangat memperhatikan pekerja,” ujar Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga di Jakarta kemarin.
Menurut Hotbonar, rusunawa tersebut memiliki 10 menara kembar (twin block). Rusunawa di daerah industri Kabil, Batam, melengkapi sejumlah Rusunawa yang dibangun Jamsostek sebelumnya seperti di Muka Kuning dan Lancang Kuning, keduanya di Batam.
“Rusunawa di Kabil bisa menampung 4.000 pekerja lajang dengan biaya sewa Rp120.000 per bulan per orang. Hotbonar menegaskan, dalam pembangunan Rusunawa Jamsostek, meski mengeluarkan biaya sebesar Rp120 miliar, tidak dihitung sebagai program investasi melainkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial bagi peserta.
“Kita rencanakan membangun Rusunawa Jamsostek lagi di Jawa Timur, di dekat daerah industri di Surabaya atau Sidoarjo,” tegas dia.
Pemisahan Aset
Sementara, Hotbonar menegaskan, saat ini Jamsostek sedang menyiapkan pemisahan aset pengelola dan peserta menjelang masa peralihan menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 2014 mendatang. “Sudah 80 persen pemisahan aset telah dilakukan. Jadi, begitu BPJS Ketenagakerjaan jalan, maka kita sudah siap,” paparnya.
Menurut dia, dari sekitar Rp120 triliun aset Jamsostek,lebih dari 90 persen merupakan milik peserta yang berjumlah 34,38 juta. Sedangkan, sisanya milik BPJS, sementara dana yang dialihkan ke BPJS Kesehatan tidak lebih dari Rp1 triliun. (ank)
()