KA komuter Malang dioperasikan Juli
A
A
A
Sindonews.com – Masyarakat Malang Raya segera dapat menikmati layanan kereta api (KA) komuter. Kereta ini akan melayani rute Kepanjen-Malang-Lawang. Rencananya, pengoperasian KA komuter akan dimulai pada Juli mendatang, sebelum Lebaran.
Terkait rencana pengoperasian KA komuter ini, dalam waktu dekat akan dilakukan survei kemampuan jalur untuk Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) oleh PT Inka. Langkah ini dilakukan setelah ada rapat koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jatim, Dishub Kota Malang, serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Malang di Surabaya, dua pekan lalu.
”Dalam rapat koordinasi ini kita mulai mengkonkretkan rencana pengoperasian komuter. Salah satunya kita akan meminta kepada PT Inka selaku pembuat produk KRDE untuk melakukan survei jalur Lawang- Kota Malang-Kepanjen. Apakah mampu atau tidak KRDE ini. Soalnya jalurnya kan ada yang menanjak,” ujar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Malang Nazarudin Selian HT, kemarin.
Menurutnya, kemampuan KRDE tersebut perlu diuji. Dikhawatirkan, KRDE yang sudah disiapkan Kemenhub tidak mampu melalui jalur yang menanjak di daerah Kecamatan Lawang sampai Singosari menuju Kota Malang. Selain masalah kemampuan KRDE, pembangunan shelteratau tempat pemberhentian sementara di setiap stasiun pemberhentian komuter juga akan ditunda terlebih dahulu.
Sebab, keberadaan shelter, saat ini, dinilai tidak mendesak. Justru yang lebih mendesak adalah spoor kolong atau garasi pemberhentian KRDE. Untuk shelter, stasiun milik PT KAI yang ada bisa dimanfaatkan terlebih dahulu.”Yang penting kan komuternya dulu, sebab shelter bisa dibangun belakangan karena masih bisa ikut di stasiun KA, yakni di Lawang, Singosari, Pakisaji, dan Kepanjen,”ujer Nazaruddin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang M Yusuf mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan rencana pengoperasian KA komuter tersebut. ”Salah satu persiapannya adalah membentuk tim yang akan bekerja khusus mempersiapkan pengoperasian komuter. Tim akan kami bentuk minggu ini,” ujarnya. Dia juga segera berkoordinasi dengan PT KA Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya untuk membicarakan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.
Di antaranya, kereta kolong, suku cadang, dan stabling atau tempat parkir kereta. Selain itu juga untuk membahas mekanisme perjalanan KA komuter. KA komuter ini akan beroperasi sejak pagi hingga malam hari, mulai pukul 06.00-20.00 WIB. Setiap gerbong diestimasikan mampu menampung 100 penumpang, sehingga satu kali perjalanan bisa mengangkut 500 orang. Manajer Humas PT KA Daops VIII Surabaya Sri Winarto mengatakan, masih banyak hal yang harus disiapkan untuk pengoperasian KA komuter ini.
Terkait rencana pengoperasian KA komuter ini, dalam waktu dekat akan dilakukan survei kemampuan jalur untuk Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) oleh PT Inka. Langkah ini dilakukan setelah ada rapat koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jatim, Dishub Kota Malang, serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Malang di Surabaya, dua pekan lalu.
”Dalam rapat koordinasi ini kita mulai mengkonkretkan rencana pengoperasian komuter. Salah satunya kita akan meminta kepada PT Inka selaku pembuat produk KRDE untuk melakukan survei jalur Lawang- Kota Malang-Kepanjen. Apakah mampu atau tidak KRDE ini. Soalnya jalurnya kan ada yang menanjak,” ujar Kepala Dishubkominfo Kabupaten Malang Nazarudin Selian HT, kemarin.
Menurutnya, kemampuan KRDE tersebut perlu diuji. Dikhawatirkan, KRDE yang sudah disiapkan Kemenhub tidak mampu melalui jalur yang menanjak di daerah Kecamatan Lawang sampai Singosari menuju Kota Malang. Selain masalah kemampuan KRDE, pembangunan shelteratau tempat pemberhentian sementara di setiap stasiun pemberhentian komuter juga akan ditunda terlebih dahulu.
Sebab, keberadaan shelter, saat ini, dinilai tidak mendesak. Justru yang lebih mendesak adalah spoor kolong atau garasi pemberhentian KRDE. Untuk shelter, stasiun milik PT KAI yang ada bisa dimanfaatkan terlebih dahulu.”Yang penting kan komuternya dulu, sebab shelter bisa dibangun belakangan karena masih bisa ikut di stasiun KA, yakni di Lawang, Singosari, Pakisaji, dan Kepanjen,”ujer Nazaruddin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang M Yusuf mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan rencana pengoperasian KA komuter tersebut. ”Salah satu persiapannya adalah membentuk tim yang akan bekerja khusus mempersiapkan pengoperasian komuter. Tim akan kami bentuk minggu ini,” ujarnya. Dia juga segera berkoordinasi dengan PT KA Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya untuk membicarakan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.
Di antaranya, kereta kolong, suku cadang, dan stabling atau tempat parkir kereta. Selain itu juga untuk membahas mekanisme perjalanan KA komuter. KA komuter ini akan beroperasi sejak pagi hingga malam hari, mulai pukul 06.00-20.00 WIB. Setiap gerbong diestimasikan mampu menampung 100 penumpang, sehingga satu kali perjalanan bisa mengangkut 500 orang. Manajer Humas PT KA Daops VIII Surabaya Sri Winarto mengatakan, masih banyak hal yang harus disiapkan untuk pengoperasian KA komuter ini.
()