Finalisasi pembatasan BBM kelar bulan Mei
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah memastikan kebijakan terkait dengan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan diselesaikan di bulan Mei. Bulan tersebut juga dianggap tepat untuk mengumumkan rencana tersebut.
"Bulan Mei ini akan kita matangkan dan selesai, bahwa Presiden sudah janji tadi, ada strateginya beserta konsepnya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Dia menuturkan, kemungkinan besar rencana itu tidak akan langsung diberlakukan kepada kendaraan milik masyarakat umum, karena butuh beberapa hal belum bisa diimplentasikan, salah satunya adalah permasalahan teknis.
"Mungkin kita jalankan bulan Mei terutama kendaraan yang dibawah pemerintah dan BUMN. Itu kan memang harus mereka berhemat, untuk yang publik tentu kita akan lebih hati-hati," jelasnya.
Hatta menegaskan, pemerintah memang akan sangat rinci dalam membahas konsep tersebut. Karena banyak opsi yang bagus namun masih perlu dibenahi dalam wilayah teknis. Sehingga memang mesti menunggu sampai matang.
"Karena pemikiran yang bagus itu kadang-kadang kita lupa juga harus diimplementasikan dengan baik. Pasti terjadi tapi jangan sampai pemerintah tidak bisa mengambil keputusan. Terpenting adalah yang mendukung mayoritas lebih banyak, untuk apa ekonomi kita lebih baik," pungkasnya. (ank)
"Bulan Mei ini akan kita matangkan dan selesai, bahwa Presiden sudah janji tadi, ada strateginya beserta konsepnya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Dia menuturkan, kemungkinan besar rencana itu tidak akan langsung diberlakukan kepada kendaraan milik masyarakat umum, karena butuh beberapa hal belum bisa diimplentasikan, salah satunya adalah permasalahan teknis.
"Mungkin kita jalankan bulan Mei terutama kendaraan yang dibawah pemerintah dan BUMN. Itu kan memang harus mereka berhemat, untuk yang publik tentu kita akan lebih hati-hati," jelasnya.
Hatta menegaskan, pemerintah memang akan sangat rinci dalam membahas konsep tersebut. Karena banyak opsi yang bagus namun masih perlu dibenahi dalam wilayah teknis. Sehingga memang mesti menunggu sampai matang.
"Karena pemikiran yang bagus itu kadang-kadang kita lupa juga harus diimplementasikan dengan baik. Pasti terjadi tapi jangan sampai pemerintah tidak bisa mengambil keputusan. Terpenting adalah yang mendukung mayoritas lebih banyak, untuk apa ekonomi kita lebih baik," pungkasnya. (ank)
()