Pertamina uji coba pembatasan BBM di 2 provinsi

Kamis, 03 Mei 2012 - 20:21 WIB
Pertamina uji coba pembatasan...
Pertamina uji coba pembatasan BBM di 2 provinsi
A A A


Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) berencana akan melakukan proyek uji coba dalam hal menjaga kuota Bahan Bakar minyak (BBM) subsidi yang sebesar 40 juta KL. Salah satu caranya adalah menggunakan alat kendali untuk memantau konsumsi BBM bersubsidi di daerah yang rawan penyelewengan seperti di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada bulan Juni mendatang.

"Proyek ini adalah bentuk inisiatif. ini akan di uji coba di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan terlebih dahulu. Harapannya pertengahan Juni ini bisa mulai," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Mochammad Harun di Jakarta Kamis (3/5/2012).

Dua provinsi tersebut dipilih, menurut Harun karena selama ini merupakan daerah rawan penyelewengan, selain itu mudah di ujicobakan karena jumlah kendaraan tidak sebanyak di kota-kota besar. Fungsi alat kendali ini nantinya serupa dengan Radio Frequency Identification (RFID).

Alat akan dipasang pada kendaraan sekaligus SPBU untuk memantau konsumsi. Dengan pemasangan alat ini, Pertamina sekaligus akan membaca rata-rata konsumsi normal untuk tiap jenis kendaraan mulai dari roda dua, roda empat hingga kendaraan berat.

"Misalnya diketahui untuk konsumsi mobil rata-rata dalam sehari setelah pendataan adalah sebanyak 10 liter. Maka jika dia sudah konsumsi maksimal tidak bisa isi bensin lagi di SPBU lainnya. Dalam ujicoba ini, Pertamina murni akan menggunakan dana sendiri. Tapi belum dihitung, karena masih dikaji," jelasnya.

Kemudian mekanisme ujicoba juga akan dimatangkan kembali dengan kepolisian dan pemerintah daerah setempat. Harapannya, ujicoba proyek ini dapat berhasil dan bisa diterapkan di wilayah lain di Indonesia untuk menekan angka penyelewengan BBM subsidi.

Selain ujicoba pembatasan di Kalimantan, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM subsidi adalah dengan membangun SPBU yang hanya menyediakan BBM non subsidi di wilayah-wilayah elit.

Harun menuturkan Pertamina gencar mengupayakan pengendalian ini karena tren konsumsi BBM subsidi terus melonjak. Realisasi konsumsi BBM subsidi hingga akhir April lalu mencapai 14,1 juta kl atau sudah menghabiskan 35,25 persen dari alokasi tahun ini.

"Sementara, belum ada kebijakan yang pasti dari pemerintah untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi. Kami mulai supaya bantu pemerintah untuk mengontrol BBM subsidi, kalaupun lewat kuota juga tidak begitu besar nantinya," pungkasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5948 seconds (0.1#10.140)