Social experience, cara jitu besarkan bisnis

Minggu, 06 Mei 2012 - 12:06 WIB
Social experience, cara...
Social experience, cara jitu besarkan bisnis
A A A
Sindonews.com - Aplikasi Instagram disukai banyak orang karena melalui aplikasi cool ini kita bisa memermak hasil jepretan dengan beragam efek (yes, paling favorit adalah tools “Tilt-Shift”) sehingga kita sudah seperti layaknya fotografer profesional.

Tapi yang membikin apps ini begitu heboh dan digandrungi para iGers (pegiat komunitas Instagram) adalah karena kita bisa berbagi karya-karya foto kita itu dengan sesama teman di ranah maya. Kenikmatan terbesar ber-Instagram adalah ketika foto-foto itu dilihat oleh teman-teman kita, banyak difollow, dilikes, dikomentari, atau masuk dalam kategori “populer” karena disukai banyak teman kita.

Kita mendapatkan pengalaman luar biasa di Instagram karena kita merasa karya kita dihargai teman-teman. Melalui foto-foto yang kita taruh di Instagram dan dilihat ribuan teman, kita merasakan aktualisasi diri yang tak ternilai harganya. Melalui foto-foto kita di Instagram kita bisa berbagi, berdiskusi, dan bercurhat-ria. Dan jangan lupa, melalui foto-foto kita di Instagram kita bisa bernarsis-ria.

Kenikmatan Sosial berbagi foto (photo sharing) di Instagram di atas merupakan sebuah pengalaman luar biasa yang saya sebut “social experience”. Kenapa disebut sosial? Ya, karena kenikmatannya baru bisa kita peroleh jika kita tidak sendirian alias berjamaah. Makin banyak orang yang ikut berpartisipasi, makin heboh pula kenikmatan yang kita dapatkan. Sebut saja kenikmatan yang muncul dari adanya social experience ini sebagai “kenikmatan sosial”.

Apa itu kenikmatan sosial? Kenikmatan yang kita peroleh saat kita disorot ribuan atau jutaan pasang mata teman-teman kita. Kenikmatan itu kita dapatkan jika kita diperhatikan orang lain. Atau kenikmatan yang kita peroleh jika kita bisa saling berbagi dan berempati dengan orang lain.

Bisa juga kenikmatan yang kita peroleh jika kita berelasi dan berinteraksi dengan orang-orang di luar kita. Sebuah relasi yang menghasilkan kesenangan, kebersamaan, kebanggaan, rasa percaya diri, kebermaknaan diri, kepedulian, perasaan ge-er, aktualisasi diri, eksistensi diri, atau cinta (termasuk cinta diri sendiri alias narsis).

Cara paling gampang menjelaskan social experience adalah saat kita nonton bola. Menonton Chelsea lawan Liverpool rasanya akan jauh berbeda antara nonton sendiri di depan layar kaca di rumah dengan menonton on the spot di stadion.

Menonton bersama-sama dengan puluhan ribu penonton lain di stadion menghasilkan social experience yang luar biasa: berteriak bersama-sama, bernyanyi bersama-sama, memuja klub pujaan bersama-sama, menghujat lawan bersama-sama, berpesta bersama-sama saat klub pujaan menang, juga bersedih bersama-sama saat klub kalah.

Great Social Experiencer

Kemunculan social technology (blog, social networking, microblog, location based service, photo sharing, dll) menjadikan social experience menjadi terleverage luar biasa. Kenapa? Karena social technology memungkinkan cakupan audiens yang terlibat di dalamnya menjadi demikian luas menjangkau seluruh pelosok bumi. Tak hanya itu, pengalaman yang tercipta juga semakin kaya, mengesankan, dan menakjubkan.

Karena itu saya mengatakan, kemunculan social technology menciptakan peluang luar biasa bagi marketer untuk mendongkrak customer experience dengan memberikan social experience yang luar biasa. Kenapa merek-merek hebat seperti Facebook, Twitter, YouTube, atau BlackBerry menuai sukses luar biasa? Jawabannya hanya satu: karena mereka mampu memberikan great social experience kepada konsumennya. Facebook menyediakan tempat yang luar biasa bagi kita semua untuk mengumbar kebutuhan sosial kita.

Facebook memberikan social experience dengan menghubungkan kita dengan teman-teman dari seluruh dunia untuk bercurhat-ria, berdiskusi, mendengar unek-unek teman, memamerkan puisi indah ciptaan kita, memamerkan foto-foto tercakep-terganteng kita.
BlackBerry melalui fasilitas BlackBerry Messenger (BBM)-nya memberikan kita wadah untuk membentuk komunitas teman-teman SMA atau teman-teman penyuka sepeda. Melalui BBM Group teman-teman SMA yang sudah terpisah 20–30 tahun dan tersebar di berbagai daerah Nusantara (bahkan di luar negeri) kini bisa disatukan dan bisa diajak bernostalgia 24 jam sehari 7 hari seminggu.

Pengalaman bernostalgia bersama teman SMA adalah great social experience yang tak ternilai harganya. Saya kira salah satu kelemahan utama Nokia dibandingkan BlackBerry adalah karena Nokia tak mampu memberikan great social experience sehebat BlackBerry.

Break Rule of the Game

Barangkali banyak yang mengira social experience hanya bisa diberikan oleh perusahaan macam Facebook atau Twitter dan tidak bisa dilakukan oleh perusahaan konvensional. Salah besar! Ambil contoh 7-Eleven. Gerai yang aslinya berasal dari Jepang itu adalah inovator di industri ritel nasional dengan menawarkan value proposition yang tak jamak diberikan pemain-pemain lain.

Yang ditawarkan 7-Eleven sesungguhnya adalah social experience, yaitu pengalaman nongkrong bersama rekan kerja, ngobrol bersama teman satu geng di kampus, curhat dengan teman intim, atau kesempatan narsis karena dilihat orang lain.

Social expereince memberi 7-Eleven faktor pembeda (differentiator) di antara pesaing-pesaing yang bertahun-tahun sebelumnya telah mapan seperti Indomaret dan Alfamart. Tak hanya itu, dengan memberikan social experience, 7- Eleven mendobrak rule of the game di industri ritel di Tanah Air yang telah mapan selama bertahun-tahun sebelumnya.

Kalau Indomaret, Alfamart, atau Circle-K lebih menawarkan convenience yang bersifat fungsional, maka 7-Eleven memiliki keunikan karena menawarkan social experience yang lebih bersifat emosional. Tak peduli apakah bisnis Anda secanggih Google/Facebook atau sekonvensional warung Padang, Anda harus pasang kuda-kuda untuk melahirkan great social experience.

Jadilah Instagram, Facebook, atau 7-Eleven yang merombak rule of the game melalui social experience yang menakjubkan. Jangan sampai justru sebaliknya, Anda dilibas oleh pesaing hebat yang duluan memberikan great social experience. Kalau yang terakhir ini yang terjadi, saya cuma bisa bilang: “Kacihan deh luuuu!?!?!?”. (ank)

YUSWOHADY Pengamat Bisnis dan Pemasaran Blog: www.yuswohady.com Twitter: @yuswohady
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6016 seconds (0.1#10.140)