BNBR bukukan laba Rp132 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) membukukan laba bersih sebesar Rp132 miliar pada 2011 didorong dari pendapatan yang juga meningkat menjadi Rp16,19 triliun.
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, dengan penerapan strategi bisnis yang tepat BNBR berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp132 miliar pada 2011.
“Kinerja keuangan didorong oleh kegiatan yang terkait dengan investasi dan perdagangan sehingga perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp16,19 triliun,” kata dia dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Bobby mengungkapkan, laba bersih periode 2011 ditopang oleh pendapatan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang mengalami peningkatan secara signifikan dari Rp8,41 triliun di tahun 2010 menjadi Rp10,55 triliun di tahun 2011. Hal tersebut pun memberikan dampak positif secara konsolidasi.
“Tahun 2010 lalu secara konsolidasi kami masih tercatat rugi usaha senilai Rp4,01 triliun namun pada 2011 menjadi Rp1,76 triliun,” kata Bobby.
Pihaknya optimistis, kinerja finansial perseroan akan berlanjut positif pada tahuntahun berikutnya, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kondusif dan semakin fokusnya perseroan menggarap bidang usaha berbasis sumber daya alam dan infrastruktur.
“Efek kuasireorganisasi yang sukses kami lakukan sudah tergambar jelas pada Laporan Keuangan Perseroan tahun ini. Kami bersyukur kuasireorganisasi dapat dituntaskan dengan baik, sehingga memberikan nilai tambah kepada para investor. Kami juga dapat melangkah dan memulai bisnis dengan lebih mantap,” paparnya.
Dia berharap, tuntasnya kuasireorganisasi dapat menjadi momentum yang baik untuk terus memperbaiki kondisi laporan keuangan konsolidasi perseroan,guna menunjukkan neraca yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau.
Selain itu, Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno mengungkapkan, dekonsolidasi terhadap PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) pada akhir 2010 ternyata tidak mengurungi pendapatan pada 2011 namun tetap mencatatkan pendapatan yang tinggi.
“Efek dekonsolidasi UNSP terhadap perolehan pendapatan Perseroan tahun 2011 dapat diminimalisasi oleh peningkatan pendapatan pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi, khususnya melalui anak usaha kami, Bakrie Energy International,” ungkapnya.
Menurut Eddy, perolehan pendapatan yang cukup tinggi tersebut telah menunjukkan kemampuan perseroan dalam memantapkan fundamental bisnis. Pihaknya tetap optimistis fundamental bisnis perseroan akan makin baik dengan kemampuan perseroan menurunkan kewajiban utangnya.
Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya debt to equity ratio (DER) BNBR yang sebelumnya pada 2010 tercatat sebesar 93,24 persen namun akhir 2011 menjadi 88,03 persen. “Kami yakin, usaha kami dalam menurunkan beban hutang akan terus memperlihatkan hasil yang positif,” tutupnya.
Analis Indosurya Capital Reza Priambada menilai, langkah perseroan melakukan kuasireorganisasi memberikan kinerja positif bagi perseroan, yakni membukukan laba pada kinerja tahun 2011.
“BNBR akan mendapatkan respons positif pasar, jika laba bersih tahun 2012 meningkat minimal 15 persen dibandingkan tahun 2011. Namun jika kinerja dan laba bersih 2012 bisa menyentuh 20–25 persen, akan mendapatkan respons yang sangat positif dari pasar, “ ujar Reza saat dihubungi SINDO kemarin. (bro)
()