Nilai investasi JSS capai Rp100 T
A
A
A
Sindonews.com - Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) diharapkan dapat mendukung program pemerintah melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) melalui penguatan konektivitas koridor 1 (Sumatera) dan 2 (Jawa).
Rencana pemerintah terkait pemancangan tiang pertama pembangunan konstruksi JSS tahun 2014 nanti. Rencana JSS akan dibangun sepanjang 29 kilometer menghubungkan provinsi Lampung dan Banten.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy S Priatna mengatakan, dukungan pemerintah terhadap proyek JSS diperlukan, karena proyek tersebut membutuhkan pendanaan besar dimana kelayakan finansialnya yang rendah.
Selain itu, salah satu mekanisme untuk menaikan kelayakan finansial tersebut adalah dengan menggabungkan pengembangan kawasan strategis Selat Sunda ke dalam pembangunan JSS.
"Nilai investasinya USD10 miliar atau setara Rp100 triliun, bisa jadi lebih dari itu. Ada bunga selama konstruksi, karena itu harus ada dukungan dari pemerintah dan jaminan. Kan harus ada jalan tol, kereta api, fiber optik, gas, air minum, dan utilitis lainnya," jelasnya kepada wartawan di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Rabu (9/5/2012).
Dedy menambahkan, pihaknya menargetkan proyek tersebut rampung dalam 10 tahun. Sementara, prakualifikasi pembangunan akan dilakukan tiga bulan sebelum 2014. "Konsorsium bisa menggandeng negara lain, terbuka saja. Kami masih menunggu FS atau studi kelayakan, targetnya sebulan kedepan, karena ini proyek yang tinggi biayanya, butuh waktu lama untuk negosiasi," imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Konsorsium Graha Lampung Banten Sejahtera Agung R Prabowo mengatakan banyaknya tantangan dalam pembangunan proyek tersebut. Salah satunya pembebasan lahan. "Tantangan sangat banyak, dari sisi teknologi, pembiayaan, aspek politik, lingkungan, serta mitigasi pembebasan lahan," tandasnya. (bro)
()