KUR BRI capai Rp44,9 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat outstanding penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga April 2012 sebesar Rp44,9 triliun dengan total nasabah sekitar 5,8 juta.
Direktur Bisnis UMKM BRI Djarot Kusumayakti mengatakan, dari total 5,8 juta nasabah, 3 juta di antaranya sudah melunasi kredit. Menurut Djarot, total realisasi kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 2,78%.
”Jadi selama 4 bulan booking barunya mencapai Rp5,4–5,7 triliun, outstandingnya Rp44,9 triliun.Dari 5,8 juta nasabah, hanya 2 juta nasabah yang belum melunasi cicilan,” ujarnya usai penandatanganan kerja sama dengan Askrindo & Jamkrindo di Jakarta, kemarin.
Menurut Djarot, dari total nasabah KUR, terdapat 550.000 orang yang sudah naik kelas dari nasabah KUR menjadi nasabah Kopedes dan ritel komersial, dengan total pinjaman mencapai Rp4 triliun. Djarot mengatakan, bunga yang diberikan untuk KUR ini terbagi dua yaitu KUR ritel dengan bunga 13% dan KUR mikro dengan bunga 22%.
Djarot menilai, bunga KUR mikro tergolong tinggi karena overhead yang besar pula sehingga dikompensasikan ke bunga. Pinjaman KUR Mikro rata-rata sebesar Rp6juta, sementara KUR ritel sebesar Rp100 juta.
Guna meningkatkan pengawasan KUR, BRI menjalin kerja sama dengan PT Askrindodan Perum Jamkrindo dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang diintegrasikan dalam satu aplikasi layanan teknologi informasi penjaminan yang terintegrasi dan fleksibel.
Djarot menilai, layanan TI terintegrasi ini sangat penting sebab adanya selisih waktu penjaminan KUR, pengawasan terhadap timbulnya hak klaim kurang optimal.
”Kebutuhan data secara nasional belum akurat. Rekonsiliasi dan monitoring sangat sulit dilakukan. Informasi penggunaan dan kinerja rekanan asuransi masih dilakukan manual. Laporan dari unit kerja dilakukan secara manual juga. Sebab itu, layanan ini penting,” kata dia.
Menurut Djarot, aplikasi ini akan memudahkan monitoring penjaminan KUR seperti pengajuan penjaminan KUR (kredit baru), pengajuan endorsement KUR (suplesi/perpanjangan/ restrukturisasi) dan pembatalan pengajuan penjaminan.
Pengawasan klaim juga dapat membantu pengajuan dan pembayaran klaim, reminder jatuh tempo klaim (kedaluwarsa), laporan penjaminan jatuh tempo, laporan klaim dalam proses, laporan klaim ditolak serta penatakerjaan recoveries dan subrogasi.
Direktur PT Askrindo Didit S Pamungkas mengatakan,Askrindo sudah bekerja sama dengan BRI sejak lama.Total penutupan penjaminan KUR nasabah BRI yang dilakukan oleh Askrindo sejak 2007 hingga triwulan 1/2012 mencapai Rp19,8 triliun. Sementara, hingga kuartal I, Askrindo sudah menjamin KUR sekitar Rp1,7 triliun.
”Dengan kerja sama ini manajemen sistem informasi bisa dilakukan dan efektivitas, lebih cepat dan akurasi lebih diandalkan,” kata dia.
Direktur Pengembangan Jamkrindo Bhakti Prasetyo menambahkan, perusahaan sudah mencoba menghitung efisiensi dengan sistem TI dan hasil dari perhitungan tersebut menghasilkan lebih dari 70% efisiensi dari segi SDM dan biaya.
”Dengan sistem ini, hal teknis karena kerjaan manual yang mengganggu database akan tereliminasi dengan baik,” ungkapnya.
Menurut dia, realisasi kerja sama dengan BRI tahun 2011 mencapai Rp18 triliun, sementara tahun ini target kerja sama dengan BRI mencapai Rp15 triliun. Adapun, realisasi penjaminan KUR BRI hingga April 2012 telah mencapai Rp4 triliun. (bro)
()