PLN berencana perluas impor listrik
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memperluas impor listrik dari negara-negara tetangga.Impor listrik tersebut dilakukan guna mencukupi kebutuhan listrik di wilayah-wilayah perbatasan.
“Kalau ada peluang untuk impor, kenapa tidak? Impor dari Malaysia sudah lebih cepat, bisa di 2014, tapi jumlahnya masih minim hanya 50 MW,” kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, kegiatan impor maupun ekspor listrik merupakan hal biasa dan telah diatur dalam peraturan menteri .Nur Pamudji mengatakan, PLN sudah melakukan pembicaraan dengan Malaysia terkait rencana impor listrik tersebut.
Malaysia rencananya akan memasok listrik dari Serawak ke Kalimantan dan Sumatera. Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsudin menambahkan, pihaknya juga berencana mengimpor listrik dari Singapura untuk wilayah Batam. Namun, sampai saat ini PLN belum mengadakan pembicaraan dengan pihak Singapura terkait rencana ekspor tersebut.
Direktur Jenderal Listrik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menambahkan, impor listrik berjangka waktu lima tahun itu adalah untuk mengganti pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM) yang biaya pokok produksinya sangat mahal.
Biaya pokok produksi listrik dari pembangkit BBM menurut dia mencapai USD30 sen per kwh. Sementara, saat ini Malaysia menjual listriknya sebesar USD9 sen per kwh. “Dan, selama lima tahun itu PLN akan membangun pembangkit lain yang bahan bakarnya lebih murah,” imbuhnya.
Nur Pamudji mengatakan bahwa pihaknya terus mengembang kan listrik prabayar atau program listrik pintar di Indonesia. Saat ini jumlah pelanggannya sudah mencapai 5 juta dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelanggan listrik prabayar terbesar di dunia.
Tahun lalu posisi Indonesia masih di bawah Afrika Selatan. “Listrik pintar sudah tem-bus ke angka 5 juta pelanggan. Saat ini Indonesia jadi tempat penerapan teknologi listrik prabayar nomor satu di dunia,” jelasnya. (bro)
()