Alibaba buyback saham dari Yahoo!
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan e-commerce raksasa China, Alibaba Group Holding Ltd, sepakat membeli kembali (buyback) 20 persen sahamnya dari Yahoo Inc senilai USD7,1 miliar (Rp65 triliun).
Berdasarkan perjanjian tersebut, Yahoo akan menerima dana tunai USD6,3 miliar dan USD800 juta dalam bentuk saham baru Alibaba. Kesepakatan itu juga memungkinkan Alibaba mengadakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Pejabat sementara Chief Executive Officer (CEO) Yahoo Ross Levinsohn mengatakan, perjanjian tersebut memberikan kejelasan bagi para pemegang saham dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
Langkah itu memungkinkan perusahaan dapat melakukan akuisisi atau membeli kembali sahamnya serta menegaskan kembali pentingnya hubungan Yahoo dengan Alibaba. “Kami berharap dapat melakukan kerja sama lanjutan dengan Alibaba untuk mencari peluang bersama guna pertumbuhan dan keuntungan masa depan kedua perusahaan,” ujar pihak Yahoo dalam pernyataan resmi dikutip AFP kemarin.
Senada dengan Levinsohn, Chief Financial Officer (CFO) Yahoo Timothy R Morse mengungkapkan, pihaknya berharap kesepakatan tersebut dapat memberikan hasil transaksi jangka pendek kepada para pemegang saham. Sejumlah analis mengutarakan, sebagian besar nilai Yahoo didasarkan pada aset-aset di Asia. Penjualan aset tersebut akan memudahkan investor memberikan nilai terhadap inti operasional Yahoo di AS.
BBC melaporkan, kesepakatan tersebut merupakan pertanda baik bagi Alibaba yang telah lama menginginkan pembelian kembali sahamnya. Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir Alibaba berulang kali berniat membeli sahamnya dari Yahoo namun selalu ditolak. CEO Alibaba Jack Ma mengatakan, transaksi tersebut akan membuka babak baru dalam hubungan perusahaan dengan Yahoo.
Dengan pembelian tersebut, saham Yahoo di Alibaba tinggal 20 persen lagi, dari sebelumnya 40 persen. “Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan Yahoo.Pasalnya, dengan banyaknya pengguna global Yahoo, akan memberikan kesempatan kemitraan yang menarik untuk Alibaba di luar China,”paparnya. Dia menambahkan akan bekerja sama dengan Ross Levinsohn dan tim Yahoo seiring kesuksesan Alibaba memimpin pasar e-commerce di China.
Menurut Ma, audiensYahoo di level global akan diraih kembali secara atraktif dengan kerja sama ini. Sekadar informasi, Yahoo telah mendapat kecaman karena gagal mengambil tindakan agresif dalam beberapa tahun terakhir untuk menghindari penurunan pendapatan iklan dalam menghadapi persaingan dari Google Inc dan situs jejaring sosial yang baru melakukan IPO,Facebook.
Awal Mei lalu CEO Yahoo, Scott Thompson yang menggantikan Carol Bartz juga gagal membawa Yahoo kembali bersinar. Dia bahkan memilih mengundurkan diri karena dituduh melakukan pemalsuan resume pendidikannya. Sementara, analis memperkirakan, perjanjian antara kedua perusahaan juga memungkinkan Alibaba membeli saham yang tersisa sebesar 20 persen jika perusahaan China tersebut membuat kemajuan dalam menjual saham sendiri di pasar saham.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham Yahoo menguat hingga empat persen menjadi USD15,42 di tengah gejolak internal perusahaan pascadesakan mundur Scott Thompson oleh investor Daniel Loeb yang memiliki perusahaan hedge fund, Third Point. “Bagi Yahoo, ini adalah kompromi yang layak,” kata analis Red- Tech Advisor Michael Clendenin di Shanghai kemarin.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Yahoo akan menerima dana tunai USD6,3 miliar dan USD800 juta dalam bentuk saham baru Alibaba. Kesepakatan itu juga memungkinkan Alibaba mengadakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Pejabat sementara Chief Executive Officer (CEO) Yahoo Ross Levinsohn mengatakan, perjanjian tersebut memberikan kejelasan bagi para pemegang saham dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
Langkah itu memungkinkan perusahaan dapat melakukan akuisisi atau membeli kembali sahamnya serta menegaskan kembali pentingnya hubungan Yahoo dengan Alibaba. “Kami berharap dapat melakukan kerja sama lanjutan dengan Alibaba untuk mencari peluang bersama guna pertumbuhan dan keuntungan masa depan kedua perusahaan,” ujar pihak Yahoo dalam pernyataan resmi dikutip AFP kemarin.
Senada dengan Levinsohn, Chief Financial Officer (CFO) Yahoo Timothy R Morse mengungkapkan, pihaknya berharap kesepakatan tersebut dapat memberikan hasil transaksi jangka pendek kepada para pemegang saham. Sejumlah analis mengutarakan, sebagian besar nilai Yahoo didasarkan pada aset-aset di Asia. Penjualan aset tersebut akan memudahkan investor memberikan nilai terhadap inti operasional Yahoo di AS.
BBC melaporkan, kesepakatan tersebut merupakan pertanda baik bagi Alibaba yang telah lama menginginkan pembelian kembali sahamnya. Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir Alibaba berulang kali berniat membeli sahamnya dari Yahoo namun selalu ditolak. CEO Alibaba Jack Ma mengatakan, transaksi tersebut akan membuka babak baru dalam hubungan perusahaan dengan Yahoo.
Dengan pembelian tersebut, saham Yahoo di Alibaba tinggal 20 persen lagi, dari sebelumnya 40 persen. “Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan Yahoo.Pasalnya, dengan banyaknya pengguna global Yahoo, akan memberikan kesempatan kemitraan yang menarik untuk Alibaba di luar China,”paparnya. Dia menambahkan akan bekerja sama dengan Ross Levinsohn dan tim Yahoo seiring kesuksesan Alibaba memimpin pasar e-commerce di China.
Menurut Ma, audiensYahoo di level global akan diraih kembali secara atraktif dengan kerja sama ini. Sekadar informasi, Yahoo telah mendapat kecaman karena gagal mengambil tindakan agresif dalam beberapa tahun terakhir untuk menghindari penurunan pendapatan iklan dalam menghadapi persaingan dari Google Inc dan situs jejaring sosial yang baru melakukan IPO,Facebook.
Awal Mei lalu CEO Yahoo, Scott Thompson yang menggantikan Carol Bartz juga gagal membawa Yahoo kembali bersinar. Dia bahkan memilih mengundurkan diri karena dituduh melakukan pemalsuan resume pendidikannya. Sementara, analis memperkirakan, perjanjian antara kedua perusahaan juga memungkinkan Alibaba membeli saham yang tersisa sebesar 20 persen jika perusahaan China tersebut membuat kemajuan dalam menjual saham sendiri di pasar saham.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham Yahoo menguat hingga empat persen menjadi USD15,42 di tengah gejolak internal perusahaan pascadesakan mundur Scott Thompson oleh investor Daniel Loeb yang memiliki perusahaan hedge fund, Third Point. “Bagi Yahoo, ini adalah kompromi yang layak,” kata analis Red- Tech Advisor Michael Clendenin di Shanghai kemarin.
()