Harga melonjak, ekspor kopi Sumut surut

Kamis, 24 Mei 2012 - 14:20 WIB
Harga melonjak, ekspor...
Harga melonjak, ekspor kopi Sumut surut
A A A
Sindonews.com - Ekspor kopi Sumatera Utara (Sumut) hingga periode April 2012 mengalami penurunan sekira sembilan persen dibandingkan April 2011 lalu. Penurunan ini disinyalir karena adanya asumsi di kalangan importir kopi Sumut, yang beranggapan jika harga biji kopi asal Sumut, khususnya jenis arabica, terbilang mahal. Sehingga para importir memilih untuk membeli ala kadarnya.

"Ya, memang ada penurunan karena menurut mereka harga kopi kita kemahalan. Jadi mereka pun belinya hanya sesuai kebutuhan dan bukan untuk stok," ujar Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdinas Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara Fitra Kurnia, kepada Okezone, Kamis (24/5/2012).

Fitra menambahkan, pada April 2012, volume ekspor kopi Sumut tercatat sebesar 16.979.305 kilogram (kg) atau senilai USD111.687.996 untuk jenis arabica, 1.897.361 kg atau senilai USD3.891.725 untuk jenis robusta, dan 814.526 kg atau senilai USD3.519.389 untuk jenis kopi instan.

"Penurunannya memang cukup besar, namun karena volume ekspor kita relatif cukup besar, jadi tak begitu terasa," tambahnya.

Namun, penurunan volume ekspor ini belum sampai memberikan dampak bagi para petani kopi lokal, karena permintaan kopi dalam negeri juga cukup tinggi. Apalagi para petani lokal diakui sangat memahami harga kopi di pasar internasional, sehingga jikapun dijual ke pasar lokal, keuntungan petani tak terlalu tergerus.

"Petani paham betul harga kopinya, khususnya untuk jenis kopi Gayo, Mandailing, dan Toraja. Apalagi saat ini petani kopi di Sumut sudah lebih cerdas, dengan menanam kopi yang berasal dari negara lain, seperti dari Kolumbia dan Brasil. Kopi jenis tersebut biasanya langsung laku di jual ke negara-negara tersebut untuk menutupi stok mereka," tutupnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8526 seconds (0.1#10.140)