Distribusi elpiji 3 kg di Depok tersendat
A
A
A
Sindonews.com - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) yang menimpa sejumlah daerah di Jawa Barat, kali ini juga terjadi di Depok yang disinyalir akibat tersendatnya distribusi. Isu rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji 3 kg juga menjadi salah satu penyebab kelangkaan di sejumlah agen dan pangkalan.
Pengelola Kios Ma Dewi di Jalan Raya Kartini Ali Basyah mengatakan, selain harga elpiji yang akan naik, pengiriman gas juga telat. Pihaknya memesan gas elpiji itu seminggu sekali, namun gas tersebut datang tiga hari kemudian. "Saya pesan 40 tabung per minggu. Datangnya lama kalau pesan. Per hari lima sampai enam tabung 3 kg laku terjual," tuturnya kepada wartawan, Kamis (24/5/2012).
Pemilik PT Raja Gas, Yahman menyatakan bahwa setiap pangkalan memiliki kontrak atau jatah elpiji per bulan. Jadi pengiriman yang dilakukan disesuaikan dengan kontraknya. Jika kontraknya 30 tabung, dalam sebulan sudah terpenuhi maka ordernya tidak akan dilayani.
Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Mochamad Athar Susanto menyatakan bahwa di Kota Depok sempat terjadi kelangkaan gas elpiji pada pekan lalu. Namun ia mengklaim saat ini sudah kembali normal. Menurutnya hal itu disebabkan pangkalan di perbatasan Jakarta dengan Depok mengambil gas di Depok.
"Hal itu kemudian diketahui oleh Satgas Hiswana Migas Kota Depok. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Pertamina dan Pertamina memberikan sanksi tidak mengirimkan gas ke mereka. Akibatnya di Jakarta mengalami kelangkaan. Daerah operasi itu sudah dibatasi per rayon. Jadi dari Jakarta tidak bisa ke Depok. Begitu juga sebaliknya. Jadi mereka sudah melanggar. Kami akan melayani mereka jika sudah tergabung dalam rayon kami," paparnya. (ank)
Pengelola Kios Ma Dewi di Jalan Raya Kartini Ali Basyah mengatakan, selain harga elpiji yang akan naik, pengiriman gas juga telat. Pihaknya memesan gas elpiji itu seminggu sekali, namun gas tersebut datang tiga hari kemudian. "Saya pesan 40 tabung per minggu. Datangnya lama kalau pesan. Per hari lima sampai enam tabung 3 kg laku terjual," tuturnya kepada wartawan, Kamis (24/5/2012).
Pemilik PT Raja Gas, Yahman menyatakan bahwa setiap pangkalan memiliki kontrak atau jatah elpiji per bulan. Jadi pengiriman yang dilakukan disesuaikan dengan kontraknya. Jika kontraknya 30 tabung, dalam sebulan sudah terpenuhi maka ordernya tidak akan dilayani.
Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Mochamad Athar Susanto menyatakan bahwa di Kota Depok sempat terjadi kelangkaan gas elpiji pada pekan lalu. Namun ia mengklaim saat ini sudah kembali normal. Menurutnya hal itu disebabkan pangkalan di perbatasan Jakarta dengan Depok mengambil gas di Depok.
"Hal itu kemudian diketahui oleh Satgas Hiswana Migas Kota Depok. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Pertamina dan Pertamina memberikan sanksi tidak mengirimkan gas ke mereka. Akibatnya di Jakarta mengalami kelangkaan. Daerah operasi itu sudah dibatasi per rayon. Jadi dari Jakarta tidak bisa ke Depok. Begitu juga sebaliknya. Jadi mereka sudah melanggar. Kami akan melayani mereka jika sudah tergabung dalam rayon kami," paparnya. (ank)
()