Akuisisi perusahaan seluler, TELE anggarkan Rp450 M

Kamis, 31 Mei 2012 - 10:22 WIB
Akuisisi perusahaan seluler, TELE anggarkan Rp450 M
Akuisisi perusahaan seluler, TELE anggarkan Rp450 M
A A A


Sindonews.com - Emiten di bidang perdagangan perangkat telekomunikasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menyiapkan dana sebesar Rp450 miliar dari internal perseroan untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di industri telepon seluler dan voucher pulsa guna memperkuat posisi perseroan di industri telepon seluler dalam negeri.

Nilai tersebut setengah dari jumlah ekuitas yang dimiliki perseroan saat ini. Dengan terealisasinya akuisisi tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp8 triliun. Sekretaris Perusahaan TELE Samuel Kurniawan mengatakan, setengah dari nilai ekuitas perusahaan dialokasikan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) untuk aksi akuisisi. ”Capex ini lebih untuk akuisisi di angka maksimum Rp450 miliar,”kata dia dalam paparan publik di Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, perusahaan yang akan diakuisisi adalah perusahaan yang akan memberi kontribusi pendapatan antara 30–40% dari pendapatan perseroan saat ini. Jika kurang dari itu, akuisisi justru tidak memberikan keuntungan kepada perusahaan. Mengenai pihak mana yang akan diakuisisi, perseroan belum mau mengungkapkannya lantaran khawatir memengaruhi gerak saham perseroan ke depan.

Di samping itu, perseroan masih menunggu hasil audit keuangan dari perusahaan yang akan diakuisisi. Jika hasil audit dari perusahaan tersebut sudah keluar, maka perseroan akan bergerak untuk melakukan akuisisi dan negosiasi harga. Sebelumnya sempat diberitakan bahwa perseroan berencana mengakuisisi sekitar tiga perusahaan seluler tahun ini, salah satunya adalah perusahaan distributor produkproduk Apple.

Direktur Keuangan TELE Mejiaty Jawidjaja menambahkan,jika nilai akuisisi lebih besar dari pada alokasi dana yang disediakan, maka perseroan akan mencarinya dari eksternal perusahaan, naik melalui pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi.”Namun kita lebih ke perbankan karena bunga bank yang kita dapat sekitar 9,25–9,75%,”ujarnya.

Dengan akuisisi tersebut, jalur distribusi perusahaan akan semakin luas di pelosok Indonesia.Tahun ini perseroan menargetkan jumlah reseller mencapai 250.000 dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 125.000. Dua tahun ke depan, jumlah reseller bisa mencapai 500.000. Rapat umum pemegang saham (RUPS) kemarin perseroan memutuskan tidak membagikan dividen dan laba bersih tahun lalu dialokasikan untuk dana cadangan Rp100 juta dan sisanya senilai Rp152,7 sebagai laba ditahan untuk modal kerja perusahaan.

Perseroan pada tahun lalu mencatat laba bersih sebesar Rp228 miliar atau naik 36% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp167 miliar. Sementara, penjualan berhasil tumbuh 12,9% menjadi Rp6,9 triliun dibanding 2010 senilai Rp6,19 triliun. Penjualan dikontribusi dari jasa penjualan telepon seluler dan aksesorinya serta pendapatan sejumlah anak perusahaan baru yang diakuisisi tahun lalu.Tahun ini perseroan menargetkan membukukan pendapatan Rp8 triliun. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5959 seconds (0.1#10.140)