Insentif pembangkit disiapkan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif guna mendorong masuknya investasi di sektor energi, khususnya dalam pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi baru dan terbarukan.
Sumber energi potensial untuk pembangkit listrik yang coba didorong pemanfaatannya oleh pemerintah antara lain energi batu bara, energi surya, energi angin, panas bumi, dan biomassa.
Untuk itu, pemerintah membuat terobosan berupa pemberian stimulan bagi kalangan swasta, khususnya asing, yang berinvestasi di sektor energi listrik yang bersumber dari energi non-BBM. Bentuk insentif itu antara lain kebijakan membeli energi listrik yang diproduksi oleh swasta dengan harga yang lebih tinggi. Insentif lainnya, lanjut Jero, berupa kemudahan perizinan investasi di sektor energi listrik, khususnya untuk membangun instalasi pembangkitan listrik.
”Langkah ini diharapkan memacu pembangunan instalasi pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seusai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit III, Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Dia menambahkan, pemerintah tengah merancang lebih banyak lagi paket insentif untuk mendukung pengembangan sumber energi baru dan terbarukan.
Paket kebijakan insentif itu terkait bea masuk untuk peralatan eksplorasi dan lainnya yang berhubungan dengan pembangunan pembangkitan listrik bersumber energi baru dan terbarukan. Secara khusus, pemerintah kini tengah mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang secara nasional terdapat 28 titik sumber potensial dengan taksiran kapasitas energi listrik mencapai 4.000 MW.
Paiton Unit 3 Diresmikan
Sementara, pemerintah menegaskan bahwa beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit 3 di Probolinggo, Jatim, menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp1,1 triliun. Beroperasinya Paiton Unit 3 mendukung upaya menekan tingkat konsumsi BBM untuk pembangkit listrik tahun depan yang ditargetkan hanya 5,76 juta kiloliter (kl), lebih rendah 27 persen dibanding tahun ini sebesar 7,31 juta kl.
Tambahan suplai listrik dari PLTU Paiton Unit 3 sebesar 815 MW meningkatkan kapasitas sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali) menjadi 29.231 MW. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pemakaian BBM pembangkit tersebut akan menurunkan porsinya dalam bauran energi primer menjadi hanya 9,7 persen dibandingkan 2012 sebesar 13,83 persen. Presiden Direktur Paiton Energy Low Kian Min mengatakan, Paiton Unit 3 akan menambah sekitar 5 persen kapasitas ketersediaan pasokan listrik jaringan Jamali.
Tambahan pasokan listrik dari Paiton Unit 3 akan membantu industri untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih andal dan membuat kapasitas bisnis di bidang manufaktur lebih besar. ”Lebih penting lagi memungkinkan ribuan pelanggan baru perumahan terhubung dengan jaringan listrik,” tambahnya.
Plant Manager merangkap President Drector International Power Mitsui Operations & Maintenance Indonesia (PT IPMOMI), Mike Fedosiuk mengatakan, kepastian Paiton Unit 3 akan memperkuat penyediaan daya listrik memperkuat interkoneksi Jamali diperoleh setelah dalam uji coba operasional selama 30 hari nonstop sukses dilakukan pada 12 April 2012.
Pembelian listrik produksi PLTU Paiton Unit 3 adalah sebesar USD4,3 sen per kWh untuk jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Harga beli tersebut terbilang efisien bila dibandingkan dengan harga rata-rata pembelian listrik pembangkit berbahan baku batubara di kisaran USD4-7 sen per kWh.
Presiden Direktur Paiton Energy Low Kian Min mengatakan, harga beli listrik yang dipatok PLN masih sangat adil sehingga pihaknya yakin akan bisa mengalami break event point atas investasinya sebesar USD1,5 miliar tersebut.
Sumber energi potensial untuk pembangkit listrik yang coba didorong pemanfaatannya oleh pemerintah antara lain energi batu bara, energi surya, energi angin, panas bumi, dan biomassa.
Untuk itu, pemerintah membuat terobosan berupa pemberian stimulan bagi kalangan swasta, khususnya asing, yang berinvestasi di sektor energi listrik yang bersumber dari energi non-BBM. Bentuk insentif itu antara lain kebijakan membeli energi listrik yang diproduksi oleh swasta dengan harga yang lebih tinggi. Insentif lainnya, lanjut Jero, berupa kemudahan perizinan investasi di sektor energi listrik, khususnya untuk membangun instalasi pembangkitan listrik.
”Langkah ini diharapkan memacu pembangunan instalasi pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seusai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit III, Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Dia menambahkan, pemerintah tengah merancang lebih banyak lagi paket insentif untuk mendukung pengembangan sumber energi baru dan terbarukan.
Paket kebijakan insentif itu terkait bea masuk untuk peralatan eksplorasi dan lainnya yang berhubungan dengan pembangunan pembangkitan listrik bersumber energi baru dan terbarukan. Secara khusus, pemerintah kini tengah mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang secara nasional terdapat 28 titik sumber potensial dengan taksiran kapasitas energi listrik mencapai 4.000 MW.
Paiton Unit 3 Diresmikan
Sementara, pemerintah menegaskan bahwa beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit 3 di Probolinggo, Jatim, menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp1,1 triliun. Beroperasinya Paiton Unit 3 mendukung upaya menekan tingkat konsumsi BBM untuk pembangkit listrik tahun depan yang ditargetkan hanya 5,76 juta kiloliter (kl), lebih rendah 27 persen dibanding tahun ini sebesar 7,31 juta kl.
Tambahan suplai listrik dari PLTU Paiton Unit 3 sebesar 815 MW meningkatkan kapasitas sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali) menjadi 29.231 MW. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pemakaian BBM pembangkit tersebut akan menurunkan porsinya dalam bauran energi primer menjadi hanya 9,7 persen dibandingkan 2012 sebesar 13,83 persen. Presiden Direktur Paiton Energy Low Kian Min mengatakan, Paiton Unit 3 akan menambah sekitar 5 persen kapasitas ketersediaan pasokan listrik jaringan Jamali.
Tambahan pasokan listrik dari Paiton Unit 3 akan membantu industri untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih andal dan membuat kapasitas bisnis di bidang manufaktur lebih besar. ”Lebih penting lagi memungkinkan ribuan pelanggan baru perumahan terhubung dengan jaringan listrik,” tambahnya.
Plant Manager merangkap President Drector International Power Mitsui Operations & Maintenance Indonesia (PT IPMOMI), Mike Fedosiuk mengatakan, kepastian Paiton Unit 3 akan memperkuat penyediaan daya listrik memperkuat interkoneksi Jamali diperoleh setelah dalam uji coba operasional selama 30 hari nonstop sukses dilakukan pada 12 April 2012.
Pembelian listrik produksi PLTU Paiton Unit 3 adalah sebesar USD4,3 sen per kWh untuk jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Harga beli tersebut terbilang efisien bila dibandingkan dengan harga rata-rata pembelian listrik pembangkit berbahan baku batubara di kisaran USD4-7 sen per kWh.
Presiden Direktur Paiton Energy Low Kian Min mengatakan, harga beli listrik yang dipatok PLN masih sangat adil sehingga pihaknya yakin akan bisa mengalami break event point atas investasinya sebesar USD1,5 miliar tersebut.
()