Merusak harga, peternak tolak tambahan impor daging sapi

Kamis, 07 Juni 2012 - 10:21 WIB
Merusak harga, peternak...
Merusak harga, peternak tolak tambahan impor daging sapi
A A A
Sindonews.com – Peternak sapi Jawa Barat menolak rencana Menteri Pertanian (Mentan) mempertimbangkan penambahan kuota impor daging sapi beku. Penambahan kuota sapi impor, dinilai akan merusak harga sapi lokal.

Pertimbangan penambahan impor daging, terlontar saat menerima rombongan demontrans pedagang daging dan bakso di Jakarta, Selasa (5/6/2012). Saat itu, mereka meminta Kementrian Pertanian menambah 50 ribu ton daging sapi beku. Menurut Sekretaris DPD Perhimpunan Peternak Sapi & Kerbau Indonesia (PPSKI) Jawa Barat Robi Agustiar, rencana penambahan kuota impor daging sapi akan merusak harga daging sapi lokal.

“Kami sebagai peternak sapi lokal, kecewa atas rencana pemerintah menambah kuota impor daging sapi beku. Memang Mentan baru berencana mengkaji, tapi kami menyesakkan kalau ada rencana penambahan. Kalau seperti ini maka swasembada daging sapi akan sulit tercapai," ujar Robi Agustiar di Bandung, kemarin.

Penambahan kuota impor daging sapi beku, menunjukan pemerintah tidak konsisten melaksanakan program swasembada daging di 2014. Di mana, pemerintah menargetkan peningkatan produksi daging sapi d an kerbau lokal, sebanyak tiga kali lipat dari volume produksi daging nasional saat ini.

Selain menunjukkan inkonsistensi, penambahan kuota impor daging sapi, akan merusak harga sapi lokal. Padahal, peternak sapi Jabar saat ini sedang menikmati harga daging sapi yang bagus dengan kisaran Rp29 ribu-Rp32 ribu/kg (sapi hidup). Harga tersebut, dinilai masih ideal. Terbukti, sejumlah rumah potong mulai ramai kembali.

Secara ekonomi, peternak rakyat juga akan dirugikan. Penjualan sapi lokal diperkirakan turun akibat minimnya permintaan. Dia mencontohkan, pada 2010 lalu, pemerintah menambah kuota daging beku. Imbasnya, harga daging di pasaran turun drastis. Akibatnya, peternak kesulitan menjual ternaknya.

Diketahui, kuota impor sapi nasional yaitu 85 ribu ton atau setara 17,5 persen dari jatah maksimal impor sebanyak 96.800 ton. Kuota tersebut sebanyak 20 persen dari total kebutuhan nasional sebesar 484 ribu ton. Dari situ, didapat kuota impor daging sapi beku 34 ribu ton dan kuota impor sapi bakalan 283 ribu ekor setara dengan 51 ribu ton daging sapi beku.

Dia berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali penambahan kuota impor daging sapi beku yang akan diberikan. Dia pun meminta, pemerintah memperketat pengawasan peredaran daging impor di pasar tradisional.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6343 seconds (0.1#10.140)