Harga gas domestik & ekspor tidak rasional
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga gas industri yang diperuntukkan domestik, dinilai memberatkan para pengusaha dalam negeri. Padahal harga gas industri yang dijual ke luar negeri jauh lebih murah meski menambah devisa negara.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menilai, kenaikan harga gas industri sebesar 55 persen kurang memperhatikan industri dalam negeri. Menurutnya, kenaikan boleh saja dilakukan asal sesuai.
"Harus sesuailah kenaikannya, jangan sampai memberatkan industri," kata Suryo, usai mengisi acara International Symposium dengan tema "Innovation by Industrial Academic Collaboration" di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Suryo menambahkan, dengan naiknya harga gas mencapai 55 persen akan berdampak pada cost of production pada sebuah industri. Akibatnya, industri harus menaikkan harga jual barangnya. "Secara otomatis itu akan berdampak pada cost of production sebuah industri," tutur Suryo.
Lebih jauh dia mengungkapkan, jika gas dijual dengan standar harga internasional, maka akan mendatangkan devisa untuk negara. Namun jika dijual dengan harga di bawah standar, maka tidak rasional. "Harusnya kita menjual mengikuti harga internasional, jangan di bawah harga internasional. Namun angka pastinya saya belum bisa menyebutkannya," tutup Suryo. (bro)
()