79.000 orang Bandung Barat menganggur
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 79.000 warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak memiliki pekerjaan atau menganggur. Hal itu karena daya serap tenaga kerja di daerah ini hanya 20 persen per tahun.
Penganggur itu kebanyakan berasal dari kalangan usia produktif dengan klasifikasi pendidikan lulusan SMP dan SMA dan tersebar di 16 kecamatan di Bandung Barat.
”Angka pengangguran itu dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun, itu yang tercatat di Dinsosnakertrans. Jika dengan yang tidak tercatat jumlahnya bisa lebih,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB Rahmat Adang Safaat.
Meski begitu, kata Adang, hanya 20.000 warga dari 79.000 warga yang membuat kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja. Dari jumlah itu yang terserap di dunia usaha dan industri dan melapor ke Dinsosnakertrans sekitar 3.000-4.000 orang. Itu artinya ada selisih sekitar 16.000 yang keberadaannya tidak diketahui.
Sementara secara keseluruhan dari 1,5 juta penduduk KBB, yang usia produktif dan bekerja di berbagai sektor pekerjaan ada 821.000 orang. Akan tetapi, dia menganggap angka pengangguran itu relatif kecil jika dibandingkan total penduduk KBB. Angka pengangguran muncul dikarenakan daya serap lapangan pekerjaan hanya 20 persen per tahunnya.
Sebenarnya banyak potensi lapangan pekerjaan seperti sektor industri, konstruksi, pariwisata, perikanan, pertanian, dan pertambangan. Lantaran jumlah lapangan kerja dan peminat tidak sebanding maka sebagian pekerja usia produktif tidak terserap.
Rahmat mengungkapkan, sejauh ini pekerja yang terserap masih dominan dari Bandung Barat. Hanya, untuk tenaga ahli dan spesialis masih banyak yang dari luar KBB, bahkan tidak jarang untuk keahlian tertentu perusahaan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.
Sementara mengenai upaya rekrutmen melalui bursa kerja terbuka, dia menandaskan sejauh ini hal itu belum akan dilakukan. Jika hal tersebut dilaksanakan, pihaknya mengkhawatirkan justru banyak pencari kerja yang berasal dari luar daerah.
Kalaupun ada bursa kerja yang sifatnya terbatas untuk menjaring warga lokal Bandung Barat. Termasuk menjalin kemitraan dan pelatihan dengan UKM dan kelompok usaha bersama (Kube).
Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans KBB Azah Saraswati menambahkan, saat ini di KBB terdapat 340 perusahaan besar dan kecil. Upaya yang dilakukan supaya pencari kerja bisa tersalurkan ke dunia usaha dan industri adalah melalui upaya pemagangan dan pelatihan di perusahaan.
“Paling tidak dengan jalur kerja sama antara institusi pendidikan dan dunia industri, ketika kinerja dari peserta magang itu terpakai maka bisa saja yang bersangkutan langsung direkrut bekerja,” kata Azah. (bro)
()