Industri perfilman gerakkan ekonomi nasional

Rabu, 13 Juni 2012 - 14:13 WIB
Industri perfilman gerakkan...
Industri perfilman gerakkan ekonomi nasional
A A A
Sindonews.com - Industri film dan televisi Indonesia mengklaim memberikan kontribusi sebesar USD845,1 Juta kepada perekonomian negara. Selain itu, industri perfilman dan televeisi di Indonesia mampu menciptakan 191 ribu lapangan pekerjaan.

Berdasarkan sebuah studi yang dilaksanakan oleh lembaga konsultan dan penelitian Oxford Economics, hingga 2010 industri film juga telah menghasilkan pemasukan pajak sebesar USD86,5 juta bagi negara.

"Sebuah industri film dan televisi yang hidup bernilai bagi negara kita baik secara budaya dan ekonomis, hasil studi ini akan memberikan landasan penting untuk mengidentifikasi area-area industri yang berpotensi untuk tumbuh," tutur Produser Sang Penari, Shanty Harmayn, di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu(13/6/2012).

Kontribusi ekonomi industri film dan televisi Indonesia ini juga dipersembahkan oleh Motion Picture Association kepada perwakilan masyarakat perfilman pada saat lokakarya Film MPA ICAD.

Senada, salah Produser Film Indonesia, Mira Lesmana, mengatakan studi ini mengungkapkan bagaimana industri film dan televisi mempengaruhi berbagai jasa dan lapangan kerja yang signifikan diberbagai sektor.

"Industri kami menghasilkan kontribusi secara tidak langsung terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar USD1,23 Juta pada 2010 dan menciptakan 158.900 lapangan pekerjaan," kata Mira.

Sementara itu, dari hasil studi ekonomi perfilman memaparkan, peran potensial industri film dan televisi di Indonesia mampu menjadi penggerak ekonomi. "Indonesia telah sejak lama dikenal sebagai tempat kreativitas dan komunitas perfilmannya memiliki bakat-bakat inovatif yang terus tumbuh," ungkap President and Managing Director MPA Asia Pacific, Mike Ellis.

Berdasarkan studi yang dilaksanakan lembaga konsultan dan penelitian Oxford Economics, dengan mempertimbangkan transaksi langsung, tidak langsung dan yang ditimbulkan, total kontribusi ekonomi Industri film dan televisi terhadap PDB pada 2010 mencapai USD2,98 miliar atau 0,43 persen dari seluruh PDB Nasional.

Meski demikian, hasil studi ini juga menunjukan dengan jelas bahwa Indonesia belum mencapai potensinya untuk memberikan jumlah layar bioskop yang tepat untuk penonton nasional. Hasil studi menyebutkan, hanya ada 675 bioskop layar lebar yang tersedia saat ini untuk melayani 245 juta penduduk Indonesia.

Di Malaysia misalnya pada 2011 sebanyak 639 film layar lebar menghibur 28 juta penduduknya. "Kita ingin melihat lebih banyak film nasional dengan anggaran besar yang ditonton oleh lebih banyak orang Indonesia," kata salah seorang produser film, Chand Parwez.
()
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
52 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
8 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
9 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
11 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
12 jam yang lalu
Infografis
Keunikan Macan Tutul...
Keunikan Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved