Dana kelolaan reksa dana syariah turun Rp510 M
A
A
A
Sindonews.com — Dana kelolaan reksa dana syariah per akhir bulan kelima tahun ini menurun sekitar Rp510 miliar dibanding bulan sebelumnya. Penurunan dana kelolaan reksa dana berbasis syariah tersebut seiring menurunnya dana kelolaan reksa dana konvensional, sebagai akibat menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Fakhri Hilmi menuturkan, menurunnya dana kelolaan reksa dana tersebut seiring menurunnya kinerja IHSG di lantai Bursa. Pasalnya, mayoritas investor menginvestasikan dananya ke reksa dana saham, yang memiliki imbal hasil (return) dan resiko tinggi ketika pasar bergejolak (volatile).
“Dana kelolaan memang menurun pada Mei, terutama reksa dana saham. Penurunan saham-saham di Bursa menjadi penyebab utamanya,” kata dia, Rabu (13/6/2012).
Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyebutkan, dana kelolaan reksa dana syariah per akhir Mei tercatat sebesar Rp5,05 triliun. Nilai ini turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp5,56 triliun.
Pada Maret 2012, dana kelolaan reksa dana syariah juga mengalami penurunan tipis dibanding Februari 2012. Pada Maret 2012, dana kelolaan reksa dana syariah senilai Rp5,3 triliun, sedangkan pada Februari sebesar Rp5,34 triliun.
Dana kelolaan reksa dana syariah per akhir bulan kelima tahun ini terbesar masih dikontribusi dari reksa dana syariah berbasis saham yang mencapai Rp1,77 triliun, sedangkan reksa dana syariah berbasis campuran menyumbang dana kelolaan senilai Rp1,27 triliun dan dana kelolaan reksa dana syariah terproteksi senilai Rp1,12 triliun. Sedangkan, dana kelolaan reksa dana syariah pendapatan tetap senilai Rp737,87 miliar dan reksa dana syariah indeks senilai Rp154,02 miliar.
Total dana kelolaan reksa dana syariah tersebut berasal dari 50 unit reksa dana syariah, terbagi atas 16 reksa dana syariah campuran, 15 reksa dana syariah terproteksi, 10 reksa dana syariah saham, 8 reksa dana syariah pendapatan tetap dan 1 reksa dana syariah indeks. Dibanding bulan sebelumnya, jumlah unit reksa dana syariah tidak mengalami pertumbuhan dibanding bulan-bulan sebelumnya sepanjang tahun ini.
Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Fakhri Hilmi menuturkan, menurunnya dana kelolaan reksa dana tersebut seiring menurunnya kinerja IHSG di lantai Bursa. Pasalnya, mayoritas investor menginvestasikan dananya ke reksa dana saham, yang memiliki imbal hasil (return) dan resiko tinggi ketika pasar bergejolak (volatile).
“Dana kelolaan memang menurun pada Mei, terutama reksa dana saham. Penurunan saham-saham di Bursa menjadi penyebab utamanya,” kata dia, Rabu (13/6/2012).
Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyebutkan, dana kelolaan reksa dana syariah per akhir Mei tercatat sebesar Rp5,05 triliun. Nilai ini turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp5,56 triliun.
Pada Maret 2012, dana kelolaan reksa dana syariah juga mengalami penurunan tipis dibanding Februari 2012. Pada Maret 2012, dana kelolaan reksa dana syariah senilai Rp5,3 triliun, sedangkan pada Februari sebesar Rp5,34 triliun.
Dana kelolaan reksa dana syariah per akhir bulan kelima tahun ini terbesar masih dikontribusi dari reksa dana syariah berbasis saham yang mencapai Rp1,77 triliun, sedangkan reksa dana syariah berbasis campuran menyumbang dana kelolaan senilai Rp1,27 triliun dan dana kelolaan reksa dana syariah terproteksi senilai Rp1,12 triliun. Sedangkan, dana kelolaan reksa dana syariah pendapatan tetap senilai Rp737,87 miliar dan reksa dana syariah indeks senilai Rp154,02 miliar.
Total dana kelolaan reksa dana syariah tersebut berasal dari 50 unit reksa dana syariah, terbagi atas 16 reksa dana syariah campuran, 15 reksa dana syariah terproteksi, 10 reksa dana syariah saham, 8 reksa dana syariah pendapatan tetap dan 1 reksa dana syariah indeks. Dibanding bulan sebelumnya, jumlah unit reksa dana syariah tidak mengalami pertumbuhan dibanding bulan-bulan sebelumnya sepanjang tahun ini.
()