SBY: Indonesia ikut berperan dalam KTT G-20

Senin, 18 Juni 2012 - 09:57 WIB
SBY: Indonesia ikut...
SBY: Indonesia ikut berperan dalam KTT G-20
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan ke KTT G-20 di Los Cabos, Meksiko (17-19 Juni) menegaskan Indonesia sangat berkepentingan dengan forum tersebut demi membela national interests. Indonesia juga akan aktif menyumbangkan peran dan pikiran di sana.

Menurut Zaenal A Budiyono, Direktur Eksekutif DCSC Indonesia yang ikut dalam rombongan tersebut melalui surat elektronik pada Minggu 17 Juni 2012 malam, Presiden menekankan pentingnya forum G-20 dan komitmen Indonesia untuk berkontribusi di sana. "Indonesia bisa memberikan sesuatu untuk dunia," ujar Presiden.

Zaenal yang juga Asisten Stafsus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi melanjutkan, Presiden menegaskan ada beberapa tujuan yang hendak dicapai Indonesia dari KTT di Meksiko ini. Diantaranya, walaupun kini tengah terjadi guncangan ekonomi global, khususnya Eropa, Indonesia harus bisa minimalkan dampak terhadap perekonomian nasional dan harus menjaga positive growth.

Nah dalam hal ini ada perbedaan makna pertumbuhan antara G-20 dengan Indonesia. G-20 menganggap pertumbuhan hanyalah strong, balanced and sustainable growth. “Itu tidak cukup, harus ditambah kata inklusif atau dalam kalimat lain sustainable growth with equity”, sebutnya mengulangi pernyataan Presiden.

Kedua, Indonesia ingin mengulangi success story ketika kita dipandang dunia sebagai salah satu dari tiga negara selain China and India yang bisa menjaga pertumbuhan positif dalam situasi krisis global (2008-2009). Sebagaimana diketahui, pada periode tersebut banyak negara kolaps dan mengalami pertumbuhan minus.

Indonesia bisa membuktikan mampu bertahan di tengah situasi yang tidak menguntungkan. Hal yang sama terjadi sekarang ini, dimana tidak terjadi lay-off atau pengangguran besar-besaran di Indonesia, seperti yang terjadi di beberapa negara. Jika angka pengangguran di banyak kawasan berada pada kisaran 10 persen sampai 12 persen, maka Indonesia berhasil menekannya ke angka enam persen. Bahkan kisah ekstrim terjadi di Spanyol, dimana pengangguran terdidik angkanya cukup menyeramkan, mendekati 40 persen.

Ketiga, keberhasilan Indonesia mengendalikan krisis 2008 salah satunya karena mendapat warning yang cukup, sehingga dapat mengantisipasi dan membangun opsi untuk menjaganya. "Indikator-indikator yang bisa kita deteksi itu hasil dari interaksi kita dalam forum-forum internasional, seperti G-20. Dengan kesiapan menghadapi setiap perubahan, kita akan bisa mengubah krisis menjadi peluang," paparnya.

“Kita semua sangat serius dalam forum-forum seperti G-20 ini. Tak ada hal yang ingin kita capai kecuali yang terbaik bagi rakyat”, ujar Presiden.

Menurut SBY, apa yang dicapai Indonesia selama ini ternyata juga mendapatkan pengakuan dunia. Dalam forum WEFEA di Bangkok beberapa waktu lalu, negara-negara Eropa merasa cukup tenang dengan pertumbuhan di Asia, khususnya Indonesia yang masih positif.

Dengan relatif stabilnya Indonesia, dan juga China dan India, maka Eropa masih memiliki peluang untuk memulihkan penyakitnya lebih cepat lagi.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0506 seconds (0.1#10.140)