Perekonomian RI tergantung pada utang
A
A
A
Sindonews.com - Saat ini masyarakat dihadapkan pada kenyataan utang luar negeri Indonesia yang semakin tinggi setiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan sumber peningkatan aktivitas ekonomi Indonesia yang salah satunya digantungkan pada pinjaman luar negeri.
"Saya memandang, utang sebagai sumber pendapatan utama pemerintah dan selanjutnya menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kenyataan itulah yang kita hadapi sekarang," terang Pengamat Perekonomian dan Direktur Insitute Global Justice (IGJ), Salamuddin Daeng pada diskusi interaktif bertema 'Evaluasi Tim Ekonomi SBY-Boediono' di Kantor Institut Proklamasi, Jalan Anyer No. 5, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (18/6/2012).
Perlu diketahui, utang luar negeri Indonesia per 24 Mei 2012 terakumulasi mencapai Rp2.870 triliun atau mencapai 45 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal tersebut, kata Salamuddin, bisa terjadi bukan hanya didasarkan kebutuhan Indonesia atas sumberdaya finansial yang besar dalam berbagai aktivitas pembangunan dan perekonomian, namun juga disebabkan adanya mafia-mafia utang yang turut bermain sehingga seolah-olah Indonesia membutuhkan pinjaman luar negeri untuk mendorong perekonomiannya.
"Ada, broker-broker yang bergerak mencairkan utang di Indonesia tentu dengan imbalan fee atas utang tersebut. Baik itu IMF, World Bank atau lain sebagainya," tambah Salamuddin.
Hal ini juga mengingatkan kita terhadap kebijakan moneter yang dilakukan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang melakukan pinjaman luar negeri melalui IMF guna mendorong peningkatan ekonomi Indonesia telah menjerumuskan Indonesia ke jurang utang yang semakin dalam. Hal tersebut menunjukkan bagaimana besarnya peran broker utang di Indonesia. (bro)
()