Malaysia bakal perlonggar kepemilikan saham bank
A
A
A
Sindonews.com - Lain negara, lain aturan. Ketika Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan aturan pengetahan kepemilikan saham bank, Bank Sentral Malaysia justru bersiap untuk memperlonggar aturan kepemilikan saham bank.
Gubernur Bank Sentral Malaysia, Zeti Akhtar Aziz mengaku jika saat ini sedang menyiapkan aturan baru untuk seluruh sistem keuangan di negeri Jiran tersebut.
"Kami belum bisa memastikan itu akan dijalankan, mungkin beberapa waktu mendatang, September. Aturan ini akan membuat lebih fleksibel dalam hal perizinan dan kepemilikan saham," katanya saat ditemui usai memberikan sambutan dalam Wharton Global Alumni Forum Jakarta 2012 di Gran Hyatt Hotel, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Dia mengaku, aturan yang sedang digodok tersebut, akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik dibanding dengan aturan yang saat ini berlaku. Aturan tersebut juga akan membuat sistem keuangan lebih kompetitif, namun di satu sisi aturan tersebut juga akan dibuat supaya tidak menimbulkan risiko yang kemungkinan bisa ditimbulkan.
"Saya belum bisa mengungkapkan karena parlemen belum meloloskan aturan. Ini mengarah kepada fleksibilitas yang lebih besar," katanya.
"Ini juga bertujuan supaya sistem keuangan kami menjadi lebih kompetitif tapi di satu sisi kami ingin melindungi sistem kami supaya tidak menimbulkan risiko terhadap sistem keuangan kami. Itu prinsip dasar dari aturan itu," imbuhnya.
Sementara itu, saat diminta pendapat mengenai rencana Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral Indonesia terkait pembatasan kepemilikan saham perbankan, dia enggan berkomentar. "Saya tidak bisa berkomentar karena komentar semacam ini bisa mempengaruhi pasar," tandasnya.
Gubernur Bank Sentral Malaysia, Zeti Akhtar Aziz mengaku jika saat ini sedang menyiapkan aturan baru untuk seluruh sistem keuangan di negeri Jiran tersebut.
"Kami belum bisa memastikan itu akan dijalankan, mungkin beberapa waktu mendatang, September. Aturan ini akan membuat lebih fleksibel dalam hal perizinan dan kepemilikan saham," katanya saat ditemui usai memberikan sambutan dalam Wharton Global Alumni Forum Jakarta 2012 di Gran Hyatt Hotel, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Dia mengaku, aturan yang sedang digodok tersebut, akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik dibanding dengan aturan yang saat ini berlaku. Aturan tersebut juga akan membuat sistem keuangan lebih kompetitif, namun di satu sisi aturan tersebut juga akan dibuat supaya tidak menimbulkan risiko yang kemungkinan bisa ditimbulkan.
"Saya belum bisa mengungkapkan karena parlemen belum meloloskan aturan. Ini mengarah kepada fleksibilitas yang lebih besar," katanya.
"Ini juga bertujuan supaya sistem keuangan kami menjadi lebih kompetitif tapi di satu sisi kami ingin melindungi sistem kami supaya tidak menimbulkan risiko terhadap sistem keuangan kami. Itu prinsip dasar dari aturan itu," imbuhnya.
Sementara itu, saat diminta pendapat mengenai rencana Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral Indonesia terkait pembatasan kepemilikan saham perbankan, dia enggan berkomentar. "Saya tidak bisa berkomentar karena komentar semacam ini bisa mempengaruhi pasar," tandasnya.
()