PGN dan industri belum sepakati harga gas
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengungkapkan belum adanya kesepakatan yang mutlak terkait dengan harga gas untuk industri. Walaupun, sebelumnya sudah ada pertemuan antara PGN dengan pemerintah yang diwakili Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian, stakeholder dan asosiasi dari industri.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa pihaknya meminta, jika kenaikan harga gas diundur, maka harga dari hulu pun juga harus di kembalikan ke semula.
"Secara spirit, kami bisa mengerti keinginan untuk diundur sampai 1 September 2012, ya PGN siap mendukung, asal harga yang berlaku dari hulu sama seperti dulu," ujar Hendi kepada wartawan di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Menurutnya keinginan industri menjadi tidak mungkin dipenuhi kalau harga gas dari hulu tetap naik. Dirinya memperkirakan, pihak pemerintah juga menilai baik keinginan PGN tersebut.
"Jadi tidak mungkin kami jual, sementara hulu naik. Nampaknya akan disikapi baik oleh pemerintah. Kita simpati dengan hal tersebut, karena mau masuk ramadhan, ini ide yang baik, sepanjang harga di hulu juga sinkron," paparnya.
Sebelumnya PGN mencatat semua industri telah melakukan pembayaran untuk pembelian harga gas, termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Hal tersebut di klaim sebagai bentuk persetujuan industri terhadap kenaikan harga gas berapa waktu lalu.
"Semua sudah bayar industri, kalau harganya enggak bagus mana ada yang bayar. PLN saja bayar kok, sudah 100 persen bayar," ungkap Hendi.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa pihaknya meminta, jika kenaikan harga gas diundur, maka harga dari hulu pun juga harus di kembalikan ke semula.
"Secara spirit, kami bisa mengerti keinginan untuk diundur sampai 1 September 2012, ya PGN siap mendukung, asal harga yang berlaku dari hulu sama seperti dulu," ujar Hendi kepada wartawan di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Menurutnya keinginan industri menjadi tidak mungkin dipenuhi kalau harga gas dari hulu tetap naik. Dirinya memperkirakan, pihak pemerintah juga menilai baik keinginan PGN tersebut.
"Jadi tidak mungkin kami jual, sementara hulu naik. Nampaknya akan disikapi baik oleh pemerintah. Kita simpati dengan hal tersebut, karena mau masuk ramadhan, ini ide yang baik, sepanjang harga di hulu juga sinkron," paparnya.
Sebelumnya PGN mencatat semua industri telah melakukan pembayaran untuk pembelian harga gas, termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Hal tersebut di klaim sebagai bentuk persetujuan industri terhadap kenaikan harga gas berapa waktu lalu.
"Semua sudah bayar industri, kalau harganya enggak bagus mana ada yang bayar. PLN saja bayar kok, sudah 100 persen bayar," ungkap Hendi.
()