BEI perkuat investor ritel

Kamis, 28 Juni 2012 - 09:42 WIB
BEI perkuat investor ritel
BEI perkuat investor ritel
A A A


Sindonews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai wacana perubahan satuan untuk jumlah saham dalam lot akan meningkatkan partisipasi investor ritel khususnya domestik.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen yang kemarin dilantik menggantikan Eddi Sugito mengusulkan perubahan untuk satu lot saham, dari 500 menjadi 100 saham. ”

Ini baru ide. Dilihat selama ini investor ritel sulit beli karena pembeliannya berdasarkan satuan lot,” ungkap Hoesen di sela rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, kemarin.

Hoesen menegaskan, satu lot yang saat ini berisi 500 lembar saham ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Untuk itu, jumlah lembar dalam lot bisa saja diubah jika industri menyepakatinya. Dia mengungkapkan, selama ini investor ritel sulit membeli saham karena pembeliannya berdasarkan satuan lot.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Samsul Hidayat pun mengatakan, langkah ini perlu direalisasikan. ”Rencana ke sana ada tapi harus ada kenaikan strategis juga. Dan perlu ada penelitian juga, jika diteliti biaya lebih tinggi dari impact-nya, tidak perlu dilaksanakan,” katanya.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyambut baik rencana BEI menurunkan jumlah saham dalam satu lot. Rencana tersebut akan memberi banyak pengaruh positif dari sisi bursa maupun investor. ”Saya setuju karena imbasnya lebih banyak positif dan sejauh ini saya belum melihat jika direalisasikan akan memberi imbas negatif,” kata dia ketika dihubungi SINDO kemarin.

Lebih lanjut Edwin menjelaskan, imbas positif itu di antaranya penambahan jumlah calon investor, terutama ritel domestik, dan kemampuan investor akan semakin besar untuk melakukan transaksi.

Otomatis hal itu akan meningkatkan volume maupun transaksi perdagangan, sehingga meningkatkan likuiditas pasar saham. Edwin pun berharap, BEI bisa segera merealisasikan ide tersebut. Dia menilai kalangan investor maupun industri akan banyak mendukung ide ini untuk segera diimplementasikan.

”Saya rasa, tidak perlu kajian atau penelitian mendalam untuk menurunkan dari 500 menjadi 100 lembar. Saya harap secepatnya bisa diterapkan. Kalau bisa, tahun ini,” ujarnya.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Pardomuan Sihombing mengatakan, rencana pengurangan jumlah saham dalam satuan lot tidak perlu dilakukan karena harga saham di BEI cukup banyak. ”Kalau tujuannya menguatkan likuiditas, tidak perlu menurunkan lotnya,cukup stock split (pemecahan nilai saham) saja,” katanya.

Targetkan 500 emiten

Sementara, BEI menargetkan jumlah emiten menjadi 500 yang terdaftar di BEI hingga akhir 2015. Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, saat ini emiten yang terdaftar sudah mencapai 445, dan hingga akhir 2015 ditargetkan menjadi 500. ”Kami optimistis bisa mencapai target itu,dan semoga bisa lebih dari 500 emiten,” harapnya di acara yang sama.

Ito juga menargetkan, jumlah investor akan bertambah menjadi 2,3 juta.Hal itu setara dengan 1% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Menurut dia, sepinya jumlah emiten yang melantai pada semester I/2012 bukan dikarenakan kondisi pasar. Tetapi, pada dasarnya emiten baru memasukkan data pada April dan Mei. Menurut Ito, BEI memfokuskan pada empat kelompok usaha.

Keempatnya adalah usaha BUMN, kelompok usaha pengelola sumber daya alam Indonesia, kelompok usaha yang memperoleh pinjaman dari perbankan dalam jumlah besar, dan emiten asing. ”BEI akan menyempurnakan infrastruktur agar bisa mengejar standar kelas dunia,” tandasnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BEI kemarin juga menyetujui direksi baru masa jabatan 2012–2015. Komposisinya yaitu Direktur Utama dijabat oleh Ito Warsito, Direktur Penilai Perusahaan Hoesen, Direktur Keuangan dan SDM Hamdy Hassyar Bayni, Direktur Pengembangan Frederica Widyasari Dewi, Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Anggota Bursa Uriep Budhi Prasetyo, Direktur TI Adikin Basirun, dan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Samsul Hidayat.

Adapun, laba bersih yang berhasil diperoleh BEI hingga Mei 2012 sebesar Rp128,63 miliar (unaudited).Perolehan tersebut didorong oleh pendapatan yang didapat perseroan hingga Mei mencapai Rp278,73 miliar.

”Laba bukan fokus utama kita, meski hal ini penting untuk perkembangan perusahaan,” kata Ito yang menjabat Direktur Utama BEI untuk periode kedua. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2292 seconds (0.1#10.140)