Angka inflasi Depok mengkhawatirkan

Minggu, 08 Juli 2012 - 20:00 WIB
Angka inflasi Depok mengkhawatirkan
Angka inflasi Depok mengkhawatirkan
A A A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok mengkhawatirkan kondisi perekonomian yang ditandai dengan tingginya inflasi di Depok. Berdasarkan data BPS setelah dua bulan inflasi kota Depok tertinggi di Jawa Barat (Jabar) dan bulan Juni 2012 tetap tinggi atau 0,83 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 130,69 persen. Bahkan, angka inflasi di Depok lebih tinggi dari nasional yang mencapai 0,62 persen.

"Inflasi di Depok sebesar 0,83 tetap tinggi. Tentu, kondisi ini kita khawatir. Apalagi, ini jelang puasa dan mau masuk masa penerimaan siswa baru," terang Kepala Bidang Tata Usaha (TU) BPS Kota Depok Bambang Pamungkas, Minggu (8/7/2012).

Padahal, tahun lalu Depok memperoleh penghargaan dalam pengendalian inflasi. Sehingga menurutnya, ada kekhawatiran yang cukup mendasar ketika tingginya angka inflasi di beberapa bulan terakhir.

"Dengan keadaan seperti ini kita sendiri juga sudah memberikan catatan dan rekomendasi pada pemerintah Kota Depok dalam pengendalian inflasi ini," tegasnya.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2012 secara umum menunjukkan adanya kenaikan indeks. Dia menambahkan, laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 1,89 persen dan inflasi "year on year " (Juni 2012 terhadap Juni 2011) mencapai 4,51 persen.

"Salah satu pendorongnya adalah: cabe, beras, ayam buras dan lainnya. Ini dipengaruhi karena faktor suply," tuturnya.

Kepala BPS Kota Depok Tata Juana mengungkapkan, di akhir Juni beras raskin yang belum tersalurkan juga turut menjadi penyebabnya. Menurutnya, dengan terdistribusikannya beras raskin pada warga Depok yang mencapai puluhan ribu jiwa bisa menambah pasokan di pasaran.

"Yang bisa dilakukan pemerintah Kota Depok ya agar bisa menjaga agar pasokan barang tetap tersedia di pasaran," tandasnya. (mai)
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6711 seconds (0.1#10.140)