Produksi cuka aren di Bantaeng mandek

Rabu, 18 Juli 2012 - 19:29 WIB
Produksi cuka aren di Bantaeng mandek
Produksi cuka aren di Bantaeng mandek
A A A
Sindonews.com - Produksi Cuka Aren milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng, mandek sejak akhir 2011 lalu.

Hingga saat ini, pabrik pembuatan Cuka Aren yang terletak di sekitar Pantai Lamalaka Bantaeng itu, tidak ada aktivitas apapun, selain peralatan pembuatan Cuka Aren.

Menurut Kepala Gudang Pabrik Cuka Aren Nur Yamin, pihaknya saat ini memang belum berproduksi lagi, lantaran masih menunggu hasil survei dari tim pemasaran.

“Sebanarnya bukan mandek, tapi kami harus menunggu jawaban dari survei pada konsumen yang ada di Malaysia dan Jepang. Karena pasar kami adalah kedua negara tersebut,” jelas Yamin.

Menurut dia, pengiriman terakhir yang dilakukan pihakya pada akhir 2011 laludengan Negara tujuan Jepang sebanyak 70 liter dan Malasyia 75 liter untuk tahap pertama, dan tahap kedua 150 liter. Jumlah tersebut kata dia, masih sebatas sampel.

Dia menyebutkan bahwa, Untuk Malaysia, pihaknya memang sengaja memilih pasar di negeri Jiran tersebut, lantaran konsumen disana lebih banyak, yang menyukai minuman kesehatan tersebut.

Mengenai proses pembuatan, Yamin menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan waktu selama dua bulan. Untuk satu kali produksi 300 liter, Pabrik yang mulai beroperasi pada 2010 sudah memberikan nama produknya NAV (Natural Aren Vinegar).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Bantaeng Abdul Gani menyebutkan, Pemkab saat ini sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp50 juta, untuk berproduksi lagi dalam waktu dekat.

“Anggaran Rp50 juta tersebut untuk pengadaan 10 ribu liter bahan baku Nira Aren. Beberapa waktu lalu memang baru kami lakukan uji coba ke Malaysia dan Jepang,” ungkap Gani.

Lebih lanjut, Gani menyebutkan bahwa 10 ribu liter tersebut, diperkirakan hanya 80 persen yang bisa jadi Cuka Aren. Selain itu, mengenai target pendapatan asli daerah, pihaknya memperkirakan sebesar Rp50 juta untuk tahap pertama.

Untuk bahan baku Nira Aren sendiri, pihaknya mengambil dari beberapa kecamatan, dan kecamatan yang terbanyak menyiapkan Nira Aren yakni Kecamatan Tompo Bulu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Bantaeng, Lukman Harun meminta agar produksi cuka aren ini dapat kembali diaktifkan.

“Jangan sampai pabrik yang dibantu oleh pemerintahan Malaysia ini menjadi mubazir. Jika itu terjadi, maka investor akan berfikir dua kali lagi untuk membantu kabupaten Bantaeng,” tegas Lukman.

Legislator partai Demokrat ini menilai, pabrik tersebut dibangun tanpa ada analisis terlebih dahulu. Menurutnya, seharusnya pemerintah menyiapkan pasaran lebih dulu sebelum pabrik ini dibangun. Sehingga, kedepannya, hasil produksi pabrik ini bisa langsung dipasarkan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4126 seconds (0.1#10.140)