Produk furniture impor Australia serbu Bali

Sindonews.com - Bali makin dilirik investor Australia yang mulai melakukan ekspansi bisnis seperti furniture atau peralatan akomodasi hotel dan vila di Pulau Dewata.

Pesatnya pembangunan sarana akomodasi perhotelan dan pertumbuhan pariwisata Bali selain mendatangkan wisatawan asing, juga ikut memberi peluang bisnis, sehingga menarik minat investor Australia.

Bahkan beragam produk impor kini mendominasi bisnis furniture untuk keperluan hotel-hotel atau vila di Kuta, Sanur dan Nusa Dua, salah satunya adalah tempat tidur atau kasur asal Australia.

"Kami sengaja membidik pasar perhotelan dan vila-vila di Bali yang sesuai dengan selera dengan wisatawan Western Australia," kata Puput Pujiasih owner Simplythebest (BST) Spring Bed saat ditemui di Kuta, Bali, Kamis (19/7/2012).

Menurutnya, sebagai tujuan wisata dunia sarana akomodasi di Bali harus didukung peralatan atau fasilitas yang berkelas dunia, untuk menambah kenyamanan wisatawan yang berlibur.

Mengingat Australia sebagai negara pemasok terbesar kedua kunjungan wisatawan ke Bali, sehingga pasar ini harus dikelola secara baik, dengan mendatangkan produk yang sudah tidak asing lagi bagi mereka.

Karena itu, kata dia, produk berkualitas seperti kasur atau perabotan furniture BST lainnya, sangat menentukan kenyamanan wisatawan yang menginap.

Saat ini, proyek-proyek vila dan hotel yang berkembang pesat di Bali Selatan khususnya, memberi peluang bagi bisnis furniture sekaligus memicu persaingan ketat antar produk impor lainnya.

Dari sisi harga, produk impor asal Australia dengan kisaran Rp4 juta hingga Rp20 juta-an, tergolong masih tinggi dibanding produk lokal. Namun hal itu, dinilai wajar karena menjadi tuntutan pasar tamu-tamu asing yang menginap di hotel.

Pihaknya optimis meski persaingan ketat dengan produk impor lainnya maupun produk dalam negeri, akan tetap bisa diterima pasar karena terjamin kualitasnya.