6 perusahaan UKM RI terbaik di Asia

Kamis, 26 Juli 2012 - 18:11 WIB
6 perusahaan UKM RI terbaik di Asia
6 perusahaan UKM RI terbaik di Asia
A A A
Sindonews.com - Kondisi ekonomi global yang rapuh tak membuat perusahaan kecil dan menengah (UKM) menjadi terlihat penting di kawasan Asia Pasifik. Berdasarkan data Forbes, penjualan 200 UKM dari 15 negara ini tumbuh rata-rata 48 persen tahun lalu. Serta meraup pendapatan sampai USD47 miliar dan mempekerjakan 370 ribu tenaga kerja.

Dilansir dari Forbes, Kamis (26/7/2012), Indonesia pun masuk dalam jajaran 200 perusahaan kelas kecil dan menengah. Setidaknya, ada satu perusahaan holding dan enam emiten yang masuk dalam daftar Asia's 200 Best Under A Billion versi Forbes. Berikut ulasannya:

1. Consciencefood Holding.

Perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan minuman dan tembakau ini mempunyai nilai penjualan sebesar USD82 juta dengan laba bersih sebesar USD14 juta. Serta kapitalisasi pasar tercatat USD54 juta.

Didirikan pada 1998 oleh Djoesianto Law, perusahaan tersebut saat ini memiliki 450 tenaga kerja. Consciencefood Holding Limited yakni perusahaan investasi yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini hidup dari bisnis manufaktur dan penjualan mi instan.

Adapun mi instan perusahaan berkontribusi memberi pemasukan sebesar 94,4 persen dari seluruh total pendapatan sampai 31 Desember 2009. Produk yang dikeluarkannya bermerek Alhami, Santremie, Maitri, dan Alimi.

Selain itu, perusahaan ini memfokuskan diri pada pasar lokal di Indonesia yang mengkover enam provinsi di Tanah Air yakni Sumatera Utara, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan pulau Jawa. Java Island. Sementara pasar internasionalnya mencakup Malaysia, Papua New Guinea, Afrika Selatan, Hong Kong, Palestina, Madagascar, dan Singapura.

2. PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Penjualannya sebesar USD805 juta, dengan laba bersih sebesar USD161 juta, serta kapitalisasi pasar sebanyak USD1,603 miliar. Bergerak di industri material, emiten ini didirikan pada 1995 oleh Lawrence Barki. Perseroan mempunyai 990 tenaga kerja.

Harum Energy merupakan perusahaan holding yang berbasis di Indonesia dan memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang batu bara serta kegiatan logistik di Kalimantan Timur.

Perseroan mengoperasikan tiga tiga tambang batu bara, masing-masing melalui anak usahanya, yakni PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara, yang berlokasi di 55 kilometer (km) dan 25 km utara Samarinda. Serta PT Tambang Batubara Harum, berlokasi di 35 km sebelah barat Sangatta.

3. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA).


Penjualannya tercatat sebesar USD71 juta, dengan laba bersih sebesar USD20 juta Serta kapitalisasi pasar sebanyak USD150 juta. Bergerak dibidang industri makanan minuman dan tembakau, perusahaan ini sudah berdiri sejak 1921 yang dikomandoi oleh Hadi Surya. Karyawannya pun tercatat sebanyak 1.903 orang.

Seperti diketahui, perseroan bergerak dibidang pengelolaan perkebunan, perdagangan karet, dan produk minyak sawit. Perusahaan ini menerapkan diversifikasi tanaman (utamanya karet dan kelapa sawit) dengan seimbang antara perkebunan karet dan kelapa sawit. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas.

Anak usaha perseroan yakni PT Kintap Jaya Wattindo, PT Mulyaningsih, PT Bumi Prada, PT Kaliduren Estates, PT Banjoemas Landen, PT Perkebunan Biting, PT Corah Mas Keputren Estates, PT Perkebunan Kroewoek, PT Indo Java Rubber Planting Co, PT Agri Bumi Sentosa, PT Cipanyusuhan, dan PT Anugerah Wattindo.

4. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE).


Memiliki nilai penjualan sebesar USD56 juta, dengan laba bersih sebanyak USD9 juta, serta kapitalisasi pasar sebanyak USD74 juta. Perseroan bergerak dibidang business services dan suplai yang berdiri pada 1990. Sang pemilik, Robert Priantono Bonosusatya, mempekerjakan karyawan sebanyak 706 orang.

Sekadar informasi, perusahaan adalah memiliki bisnis yang terintegrasi dengan dokumen manufaktur. Seperti dokumen keamanan dan nonkeamanan. Beberapa produknya berintegrasi dengan kartu dan label, amplop, voucher, kartu debit dan kartu kredit, saham dan obligasi. Per 31 Desember 2011, perseroan mempunyai dua anak usaha yakni PT Jasuindo Informatika Pratama Dan PT Djakarta Computer Supplies.

5. PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).


Perusahaan ini mempunyai nilai penjualan sebesar USD517 juta, dengan laba bersih sebanyak USD188 juta. Serta kapitalisasi pasar sebesar USD2,112 miliar. Bergerak di bidang industri makanan minuman dan tembakau.

Perseroan didirikan pada 1963 oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Saat ini, perusahaan mempunyai 13.306 pekerja. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan dan penjualan sawit, karet, biji-bijian, kakao, dan teh.

Perusahaan ini beroperasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan, dengan total area perkebunan sebesar 102.221 hektare (ha). Juga memproduksi sekira 195 ribu ton produksi kelapa sawit berkelanjutan.

Per 31 Desember 2011, perseroan mempunyai enam unit anak usaha yakni PT Multi Agro Kencana Prima, Lonsum Singapore Pte Ltd, PT Tani Musi Persada, PT Sumatra Agri Sejahtera, PT Tani Andalas Sejahtera, dan Sumatra Bioscience Pte Ltd.

6. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA).


Memiliki nilai penjualan USD60 juta dengan laba bersih sebesar USD17 juta Serta kapitalisasi pasar sebanyak USD345 juta. Bergerak dibidang jasa konstruksi, perseroan yang berdiri pada 1994 ini dimiliki oleh Ciputra dengan karyawan sebanyak 788 orang.

Pengembangan properti menjadi lahan yang digarap perseroan, seperti mengoperasikan hotel, pusat belanja, pariwisata, servis jasa perdagangan dan kesehatan. Perseroan memiliki lima proyek residensial yakni Menteng Metropolitan, Puri Metropolitan, Permata Metropolitan, Taman Metropolitan, dan Taman Cileungsi.

Sementara proyek komersial dari perseroan adalah Hotel Horison Bekasi, dan pusat perbelanjaan Metropolitan Mal di Bekasi, serta Metropolitan Plaza di Tambun. Anak usahanya, yakni Metropolitan Permata Development dan PT Metropolitan Karyadeka Development.

7. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI).

Perseroan mempunyai nilai penjualan USD235 juta, dengan laba bersih sebesar USD50 juta dan kapitalisasi pasar sebanyak USD453 juta. Didirikan pada 1981, perusahaan yang bergerak dibidang material ini dimiliki oleh Hendro Martowardojo. Saat ini perusahaan mempekerjakan 175 tenaga kerja.

Perseroan bergerak dibidang pertambangan batu bara dan manufaktur bertekanan tinggi laminasi (HPL). Operasi utamanya di Kalimantan, serta di sekitar Samarinda, Kalimantan Timur. Anak usaha perseroan terdiri dari PT Insani Baraperkasa dan PT Resource Alam Energi, yang bergerak dibidang batu bara dan kegiatan tambang metana. Pada 5 September 2011, perseroan mendirikan anak usaha yakni PT Power Alam Lestari, yang bergerak dibidang industri pembangkit tenaga listrik.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4811 seconds (0.1#10.140)