BPPOM Bali diminta telusuri AMDK palsu

Senin, 30 Juli 2012 - 19:19 WIB
BPPOM Bali diminta telusuri AMDK palsu
BPPOM Bali diminta telusuri AMDK palsu
A A A
Sindonews.com - Masyarakat mulai diresahkan dengan beredarnya sebuah produk air mineral kemasan diproduksi di Bali yang diduga melakukan pemalsuan.

Berdasar laporan yang disampaikan Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Bali, produk air mineral dengan merk Oxxywell yang diproduksi di Kabupaten Bangli menggunakan register produk lain.

“Kami mendesak BPOM Bali untuk melacak keberadaan produksi air mineral kemasan bermerek Oxxywell yang diproduksi di Bangli namun memakai register produk lain,“ ujar Ketua LPK Bali, Putu Armaya kepada wartawan di Denpasar, Senin (30/7/2012).

Jika benar ada air mineral kemasan bermerek Oxxywell menggunakan izin Merk Dagang (MD) dari produk lain, maka BPOM Bali harus segera mengungkapkan ke publik.

Di kemasan produk itu memakai label BPOM RI MD 254122002055. Harus diingat, pelaku usaha yang memproduksi makanan atau minuman harus perhatikan UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Aturan tersebut bukan semata membatasi pelaku usaha namun untuk meningkatkan etika dalam berbisnis. “Ada aturan main yang harus dipatuhi, termasuk kesehatan masyarakat dan label dari produk tersebut,” jelasnya.

BPOM juga diminta segera melakukan uji klinis atas produk tersebut agar jangan sampai semakin tersebar di pasaran karena bisa merugikan masyarakat.

”BPPOM harus mengecek keberadaan produk Oxxywell apakah ada indikasi pemalsuan MD atau tidak. Jika ada pemalsuan, harus berani diumumkan,” tandasnya.

Pada label mineral kemasan itu tercantum jika produk tersebut dimanufaktur oleh CV Tirta Taman Bali, Bangli dengan BPOM RI MD 254122002055. Sedangkan kode MD merupakan MD minuman air kemasan lain bernama HYGO2 yang kini tidak beredar lagi.

Belum diperoleh konfirmasi dari Pihak BPOM Bali atas laporan LPK Bali tersebut. Demikian juga dengan pihak Direktur CV Tirta Taman Bali Shakila Vitri yang berulang kali dihubungi wartawan lewat ponselnya tak kunjung menjawab.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9201 seconds (0.1#10.140)