HET LPG 3 kg di Wajo lampaui batas

Senin, 23 Juli 2012 - 20:20 WIB
HET LPG 3 kg di Wajo lampaui batas
HET LPG 3 kg di Wajo lampaui batas
A A A
Sindonews.com - Harga gas LPG ukuran 3 kg di sejumlah pangkalan dan pengecer di kabupaten Wajo mengalami kenaikan, kenaikan yang telah terjadi beberapa hari terakhir melampaui harga eceran tertinggi yang di tetapkan oleh pemerintah kabupaten yakin Rp14 ribu untuk pangkalan.

"Harga HET ditetapkan Rp14 ribu namun sejumlah pangkalan kedapatan menjual hingga Rp15 ribu, bahkan ditingkat pengecer kami dapati hingga Rp16 ribu," kata Kabag Ekonomi Pemkab Wajo M Arwes kepada SINDO, Senin (30/7/2012).

Dia mengaku saat melakukan menitoring dan evaluasi terkait inginya kebutuhan masyarakat di bulan suci Ramadan akan penggunaan gas elpiji di tingkat pengecer dan pangkalan, pihaknya sempat menegur sejumlah pangkalan yang telah menjual gas LPG 3 Kg diatas HET.

"Hasil monitoring kami, stok aman dan mencukupi tapi harga yang kami dapati di tingkat pengecer dan pangkalan malah menyalahi HET yang telah ditentukan Pemkab," katanya.

Atas temuan tersebut pihaknya berencana melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dalam waktu dekat ini baik di tingkat pengecer, pangkalan hingga ke tingkat agen dan yang ditemukan menjual diatas harga HET pemerintah akan memberikan sanksi."Namun sanksinya tentu bertahap, sanksi pertama berupa teguran baik lisan maupun tertulis, kalau tidak diindahkan maka agennya akan ditegur, kemudian melaporkan agen ke pihak pertamina, bagi yang coba-coba menaikkan harga HET atau berspekulasi harga," katanya.

Salah satu pangkalan gas LPG 3 kg beralasan, pangkalan menaikkan harga karena agen juga menaikkan harga alasannya dengan adanya biaya tambahan operasional buruh dan pengangkutan serta tempat pengisian SPPBE yang meningkat karena mobil antre panjang bahkan sampai bermalam di SPBBE.

Sementara Direktur Agen Gas LPG Wajo Harapan, H As'ad yang dihubungi SINDO, mengatakan pihaknya menaikkan harga dari Rp13.100 menjadi Rp13.500 atas permintaan pangkalan sendiri. Harga tersebut dinaikan untuk pengganti ongkos Sopir yang harus bermalam di tempat pengisian karena hars antre.

"Beberapa waktu lalu memang kami ditelpon oleh beberapa pangkalan karena stok terlambat, jadi sepakat di tambah Rp500 untuk biaya tambahan sopir," katanya.

Pihaknya mengaku pernah mendengar pangkalan menjual Rp15 ribu hingga Rp16 ribu, namun dirinya menganggap hanya isu dan tidak tahu pangkalan mana yang menjual harga hingga Rp16 ribu tersebut.

"Saya bahkan pernah mendengar ada pangkalan menjual diatas Rp15 ribu, kalau memang itu terbukti pangkalan saya maka saya akan tindaki dan saya tegur," kata H As'ad.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5786 seconds (0.1#10.140)