Bali optimis capai target investasi Rp18,3 T

Jum'at, 03 Agustus 2012 - 11:16 WIB
Bali optimis capai target investasi Rp18,3 T
Bali optimis capai target investasi Rp18,3 T
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Bali optimis target investasi tahun 2012 sebesar Rp18,3 triliun dapat terpenuhi mengingat hingga awal semester kedua ini sudah terealisasi sebesar Rp15,27 triliun.

Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali, I Gede Suarjana menyatakan, arus investasi masih didominasi penanamam modal dalam negeri (PMA) yang jumlahnya mencapai Rp8,4 triliun lebih.

Untuk penanaman modal swasta sebesar Rp6,1 triliun lebih dan dari pemerintah daerah sebesar Rp730 miliar.

"Sebagian besar sumbangan investasi di Bali masih bertumpu pada sektor tersier seperti pengadaan barang dan jasa serta perhotelan," katanya saat dihubungi, Jumat (3/8/2012).

Disusul sektor sekunder sebesar 17,7 persen, sedangkan sektor primer berkontribusi sebesar 18,7 persen.

Diakui Sarjana, kegiatan mega proyek pembangunan Bandara Ngurah Internasional Ngurah Rai, Bali, Jalan Diatas Perairan yang menghubungkan Denpasar, Kuta dan Nusa Dua serta proyek underpass di Kuta, memiliki andil besar dalam mendorong arus investasi di Bali.

Meskipun di wilayah Bali Selatan, pembangunan sarana akomodasi pariwisata sudah pada titik jenuh, namun investor tetap memandang cukup potensial sehingga pembangunan sarana akomodasi perhotelan dan restoran terus berlangsung khususnya di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Bergairahnya arus investasi di Bali, juga tak lepas dari iklim usaha yang kian menunjukkan tren positif. Investor makin memandang positif terhadap Bali sehingga mereka berani menginvestasikan uangnya dalam jumlah besar.

Target pencapaian investasi mencapai Rp18,29 trilun, lanjut Suarjana, dimkasudkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang diharapkan bisa tumbuh 6,67 persen.

Selain iklim usaha yang kian kondusif, membaiknya investasi di Pulau Dewata juga didukung oleh besaran inflasi di Bali yang saat ini dalam kisaran 4,53 persen.

Agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6,67 persen maka inflasi di daerah harus terjaga pada level di bawah enam persen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7216 seconds (0.1#10.140)