Harga kopi merangkak naik
Rabu, 15 Agustus 2012 - 06:00 WIB

Harga kopi merangkak naik
A
A
A
Sindonews.com - Sejak dua pekan terkahir, Harga komoditi kopi di wilayah Kecamatan Semende Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mulai mengalami kenaikan. Saat ini, harga biji kopi berada pada kisaran Rp17.000 per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp13.000 per kilogram.
Salah satu petani kopi di Desa Cahaya Alam Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) Mamat, 35, mengatakan saat ini sebagian petani kopi di wilayah Semende mulai melakukan panen kopi lebih awal dari sebelumnya. Dimana kualitas biji kopi yang dihasilkan juga lebih baik. Sehingga, mampu mendongkrak harga biji kopi di tingkat petani ataupun pasaran.
"Kendati belum memasuki masa panen raya, namun beberapa petani kopi sudah mulai melakukan panen," ujar Mamat di Muaraenim, kemarin.
Menurut Mamat, musim panen raya dijadwalkan akan terjadi pada Agustus ataupun awal September mendatang. Diharapkan, kondisi cuaca di Kabupaten Muara Enim tidak hujan.
Sebab, agar menghasilkan biji kopi bermutu baik, dibutuhkan cuaca terang untuk menjemur biji kopi tersebut. Terutama guna menurunkan kadar airnya. "Semakin sedikit kadar airnya, maka semakin baik kualitas biji kopinya," terang Mamat
Sementara itu, Agen kopi Nurul mengatakan, saat ini tanaman kopi di Semende sudah mulai memasuki panen raya. Mengingat cuaca yang cukup baik, saat musim bunga, maka diperkirakan produksi kopi tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
“Hasil kopi tahun ini mengalami peningkatan, ditambah lagi harga kopi di tingkat pasar terus mengalami kenaikan,” ucapnya.
Salah satu pemilik toko Hasil Bumi Reza menjelaskan, saat ini pasokan kopi mulai mengalami peningakatan. Hal ini, kata dia, terlihat dari meningkatnya aktivitas gudang dan kegiatan penjualan.
Biasanya, jika telah memasuki musim panen, permintaan kopi sudah mulai meningkat. Bahkan, hal ini sudah mulai terjadi sejak beberapa bulan sebelum masa panen.
"Untuk kopi sendiri merupakan salah satu komoditi ekspor yang mengikuti harga dolar. Jika dolar naik maka harganya juga naik. Sebaliknya, jika dolar turun harganya juga turun” ucap Reza.
Salah satu petani kopi di Desa Cahaya Alam Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) Mamat, 35, mengatakan saat ini sebagian petani kopi di wilayah Semende mulai melakukan panen kopi lebih awal dari sebelumnya. Dimana kualitas biji kopi yang dihasilkan juga lebih baik. Sehingga, mampu mendongkrak harga biji kopi di tingkat petani ataupun pasaran.
"Kendati belum memasuki masa panen raya, namun beberapa petani kopi sudah mulai melakukan panen," ujar Mamat di Muaraenim, kemarin.
Menurut Mamat, musim panen raya dijadwalkan akan terjadi pada Agustus ataupun awal September mendatang. Diharapkan, kondisi cuaca di Kabupaten Muara Enim tidak hujan.
Sebab, agar menghasilkan biji kopi bermutu baik, dibutuhkan cuaca terang untuk menjemur biji kopi tersebut. Terutama guna menurunkan kadar airnya. "Semakin sedikit kadar airnya, maka semakin baik kualitas biji kopinya," terang Mamat
Sementara itu, Agen kopi Nurul mengatakan, saat ini tanaman kopi di Semende sudah mulai memasuki panen raya. Mengingat cuaca yang cukup baik, saat musim bunga, maka diperkirakan produksi kopi tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
“Hasil kopi tahun ini mengalami peningkatan, ditambah lagi harga kopi di tingkat pasar terus mengalami kenaikan,” ucapnya.
Salah satu pemilik toko Hasil Bumi Reza menjelaskan, saat ini pasokan kopi mulai mengalami peningakatan. Hal ini, kata dia, terlihat dari meningkatnya aktivitas gudang dan kegiatan penjualan.
Biasanya, jika telah memasuki musim panen, permintaan kopi sudah mulai meningkat. Bahkan, hal ini sudah mulai terjadi sejak beberapa bulan sebelum masa panen.
"Untuk kopi sendiri merupakan salah satu komoditi ekspor yang mengikuti harga dolar. Jika dolar naik maka harganya juga naik. Sebaliknya, jika dolar turun harganya juga turun” ucap Reza.
(gpr)