Kemarau, omset air isi ulang meningkat

Senin, 24 September 2012 - 22:06 WIB
Kemarau, omset air isi ulang meningkat
Kemarau, omset air isi ulang meningkat
A A A
Sindonews.com - Musim kemarau yang tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia membuat cadangan air milik warga semakin berkurang. Melihat hal tersebut sebagian warga mengantisipasinya dengan melakukan pembelian air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Salah satunya dengan melakukan pembelian air isi ulang yang marak berada di pinggir-pinggir jalan. Selain harganya yang terjangkau, air yang didatangkan dari kawasan Bogor Jawa Barat ini juga praktis dan lebih mudah didapat.

Firdaus, 46, pemilik depot air isi ulang Rerina Tirta di Jalan Cipinang Cempedak V menuturkan selama tiga bulan terakhir omset penjualan air isi ulang ditempatnya mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari musim kemarau berkepanjangan yang membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk mencukupi kebutuhan airnya.

"Kalau dihari-hari biasa perbulan bisa menerima galon hingga 80 buah, sedangkan tiga bulan terakhir ini angkanya selalu diatas 115 galon perbulan," ungkap Firdaus, Senin (24/9/2012).

Lebih lanjut Firdaus mengaku harus memesan jauh-jauh hari kepada penyalur air dari wilayah Bogor untuk mencukupi kebutuhan air didepot isi ulangnya. "Sebelumnya pesan air itu lima hari sekali, sekarang bisa seminggu tiga kali pesan air. Kalau tidak begitu maka bisa kehabisan persediaan, karena ditempat lain juga banyak yang pesan," ungkapnya.

Untuk itu dirinya sudah memesan air sehari sebelum air habis dengan kisaran pertangki mencapai 8.000 liter. "Sekali pesan air kira-kira 8000 liter pertangki dengan harga Rp370.000," ujarnya.

Firdaus menambahkan konsumen yang datang kebanyakan berasal dari warga sekitar yang memang membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari. "Kalau biasa sih buat minum, tapi sekarang ada juga yang buat mandi dan mencuci, biasanya bisa beli hingga puluhan galon," lanjut Firdaus.

Sementara itu Marfuah, 35, salah seorang konsumen air isi ulang mengaku membeli air lantaran persediaan air dirumahnya telah menipis. Selain itu dengan ongkos pendalaman sumur yang relatif mahal dirinya mengaku lebih memilih membeli air isi ulang untuk mencukupi kebutuhannya. "Belum punya uang untuk menggali sumur, jadi untuk sementara beli air isi ulang saja," tuturnya.

Marfuah menambahkan harga yang terjangkau menjadi salah satu alasannya. "Per galon hanya Rp4.000, jadi lumayan untuk mencukupi kekurangan air," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5245 seconds (0.1#10.140)