Kenaikan tarif KRL demi pertumbuhan bus
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengungkapkan, Kenaikan KRL Commuter diperlukan agar tercipta pertumbuhan pada transportasi lainnya.
Bambang menjelaskan, dalam struktur permodalan kereta ekonomi memang masih diberikan subsidi. Namun, subsidi yang diberikan tidak boleh terlalu besar.
"Misal kereta itu di subsidi terlalu besar, maka nantinya angkutan darat seperti bus, bus kecil tidak bisa tumbuh. Padahal, kereta tidak bisa berdiri sendiri harus modal lain terutama modal darat," katanya kala ditemui di SINDO radio, MNC Tower, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Dia melanjutkan, dengan adanya kenaikan tarif ini, diharapkan ada peningkatan kualitas kereta Commuter Jabodetabek. Namun, jika tidak dilakukan peningkatan tarif pada Commuter Line, maka akan terjadi kendala dari sisi operasionalnya. "Secara layanan bisa kita berikan, tapi secara operasioanl harus lihat dari kepentingan modal lain," tukas dia.
Sebelumnya, permodalan dari Commuter Line merupakan modal pemegang saham. Namun, setelah empat tahun tidak mengalami kenaikan, maka terdapat kesulitan keuangan.
Direktur Keuangan PT KCJ Tri Handoyo mengatakan, dari 2008 sampai tahun ini, belum ada kenaikan tarif Commuter Line dan pihaknya sudah kehabisan usaha untuk menutupi biaya operasi. Oleh sebab itu, pihaknya merencanakan kenaikan tarif Commuter Line dan akan dilakukan secara bertahap seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
Bambang menjelaskan, dalam struktur permodalan kereta ekonomi memang masih diberikan subsidi. Namun, subsidi yang diberikan tidak boleh terlalu besar.
"Misal kereta itu di subsidi terlalu besar, maka nantinya angkutan darat seperti bus, bus kecil tidak bisa tumbuh. Padahal, kereta tidak bisa berdiri sendiri harus modal lain terutama modal darat," katanya kala ditemui di SINDO radio, MNC Tower, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Dia melanjutkan, dengan adanya kenaikan tarif ini, diharapkan ada peningkatan kualitas kereta Commuter Jabodetabek. Namun, jika tidak dilakukan peningkatan tarif pada Commuter Line, maka akan terjadi kendala dari sisi operasionalnya. "Secara layanan bisa kita berikan, tapi secara operasioanl harus lihat dari kepentingan modal lain," tukas dia.
Sebelumnya, permodalan dari Commuter Line merupakan modal pemegang saham. Namun, setelah empat tahun tidak mengalami kenaikan, maka terdapat kesulitan keuangan.
Direktur Keuangan PT KCJ Tri Handoyo mengatakan, dari 2008 sampai tahun ini, belum ada kenaikan tarif Commuter Line dan pihaknya sudah kehabisan usaha untuk menutupi biaya operasi. Oleh sebab itu, pihaknya merencanakan kenaikan tarif Commuter Line dan akan dilakukan secara bertahap seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
(gpr)