Kenaikan tarif KRL = pembunuhan massal

Senin, 01 Oktober 2012 - 12:08 WIB
Kenaikan tarif KRL = pembunuhan massal
Kenaikan tarif KRL = pembunuhan massal
A A A
Sindonews.com - Pengurus Masyarakat Pencinta Kereta, Ari Sagitarini menilai kenaikan tarif KRL Commuter Line (CL) sebesar Rp2.000 sebagai pembunuhan massal. Kenaikan merupakan bentuk pemotongan urat nadi transportasi publik.

Ribuan orang sangat kecewa dan menolak kenaikan tersebut namun tetap saja dilakukan. Terlebih, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tidak membarengi dengan peningkatan pelayanan.

"PT KCJ sama sekali tidak memperhatikan masyarakat pinggiran yang dulu pernah berjasa menegakan repulik ini. Mereka menaikan harga tiket jauh dekat Rp8.000 sampai Rp9.000. Mereka sama sekali tidak menghargai para pengguna kereta," kata Ari.

Yang lebih tidak masuk akal lagi, kata dia, rencana penghapusan KRL kelas ekonomi. Padahal, kereta ini menjadi transportasi pelaku usaha kecil yang mencari nafkah ke perkotaan. Dicontohkan dia, pedagang buah dari Citayam harus mengeluarkan uang Rp18.000 untuk ongkos. Belum lagi biaya lainnya diluar transportasi.

"Belum tentu dagangan mereka laku semua. Dan belum tentu juga keuntungannya seimbang. Perhatikan hal-hal seperti ini. Jelas ini pembunuhan massal," kecamnya.

Dikatakan dia, sejak tahun 1950-an kereta sudah menjadi bagian hidup masyarakat pinggiran Jakarta. Dekade 1950 sampai 1970, Jawatan Kereta Api berjasa mendorong semangat berpendidikan dan berjuang untuk maju.

"Banyak anak-anak Pasar Minggu waktu itu disebut anak udik. Sekarang sudah menjadi orang-orang beken, serta melahirkan generasi penerus bangsa yang bermutu," ujarnya.

Sekarang, Jawatan Kereta Api sudah berubah menjadi PT KAI. Tampilan kereta pun sudah jauh berbeda, dari kereta kuno menjadi kereta modern dan ber-AC, pintu buka tutup otomatis. Walau pun masih banyak yang sering macet. Tapi bagi masyarakat pinggiran Jakarta, KRL ekonomi masih menjadi dambaan. Satu-satunya transportasi murah meriah," cerita dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7521 seconds (0.1#10.140)