Pengusaha khawatirkan dampak demonstrasi buruh

Senin, 01 Oktober 2012 - 18:45 WIB
Pengusaha khawatirkan dampak demonstrasi buruh
Pengusaha khawatirkan dampak demonstrasi buruh
A A A
Sindonews.com - Para pelaku usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Asosiasi mengkhawatirkan dampak dari demonstrasi buruh yang rencananya akan dilakukan pada 3 Oktober 2012. Hal itu dipastikan akan menghambat proses produksi serta memengaruhi masuknya arus investasi ke Tanah Air.

Koordinator Forum Komunikasi Lintas Asosiasi, Franky Sibarani mengatakan, para buruh dikhawatirkan akan melakukan mogok kerja dan menutup jalan tol. "Belum ada upaya pemerintah untuk menindak tegas demonstrasi buruh," kata Franky di Jakarta, Senin (1/10/2012).

Untuk itu, Franky berharap agar pemerintah bisa melakukan tindakan yang tegas guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama buruh yang anarkis. "Ada beberapa laporan akan ada yang membatalkan investasi, beralih menjadi importir dan mengurangi produksi," ucapnya.

Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G Ismy mengatakan, apabila terjadi sweeping, intimidasi, dan pemaksaan terhadap tenaga kerja, maka perusahaan akan tutup karena tidak ada jaminan keamanan.
"Hak pemaksaan untuk mogok akan jadi masalah," ucapnya.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sani Iskandar menjelaskan, demonstrasi buruh yang berujung dengan pemblokadean jalan sangat merisaukan karena akan menghambat kelancaran arus barang. Selain itu, juga akan memengaruhi tingkat kepercayaan para investor terhadap Indonesia.

"Sweeping dan bloking terhadap kawasan dan akses jalan menuju pabrik oleh serikat kerja dan yang ingin masuk pabrik dihadang dan dipaksa untuk demonstrasi. Disnaker harus ambil tindakan," tegasnya.

Ketua Harian Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (APGAI) Suryadi Sasmita mengatakan, dampak demonstrasi buruh akan menyebabkan kontrak karyawan tidak diperpanjang lagi. Pasalnya, produsen lebih memilih untuk impor.

Dia menilai, pemerintah terkesan menutup diri dengan tindakan buruh yang menutup jalan tol sehingga menghambat arus barang. "Produsen sudah memikirkan mesin otomatis karena mengurangi karyawan sangat bagus, tapi mindset ini harus diubah karena ekonomi Indonesia bagus," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7144 seconds (0.1#10.140)