Pabrik vitamin C belum dibangun di Indonesia

Rabu, 03 Oktober 2012 - 18:40 WIB
Pabrik vitamin C belum dibangun di Indonesia
Pabrik vitamin C belum dibangun di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Indonesia belum memiliki pabrik yang memproduksi vitamin C. Padahal, semua bahan baku serta teknologi yang dibutuhkan tersedia di dalam negeri.

Direktur Southeast Asean Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Purwiyatno Hariyadi mengatakan, apabila vitamin C berhasil diproduksi di Indonesia, maka akan mendorong daya saing industri nasional. Dia memperkirakan, kondisi tersebut terjadi karena belum ada kebijakan pemerintah yang mendukung.

“Di Indonesia ini belum ada skema bagaimana suatu penemuan atau suatu ide, itu bisa direalisasikan dengan suatu skema yang diberi insentif. Tidak ada upaya mendorong industrialisasi. Belum ada skema yang bagus untuk menumbuhkan entrepreneur baru di bidang itu,” kata Purwiyatno dalam jumpa pers Food Ingredients Asia (Fi Asia) di Jakarta, Rabu (3/10/2012).

Dia mencontohkan, ada beberapa skema yang dibutuhkan untuk mendorong investasi dan inovasi di dalam negeri, seperti insentif fiskal.

“Termasuk dengan perlindungan paten. Sehingga orang berinvestasi terutama untuk hal yang sifatnya inovatif tanpa perlindungan yang cukup mungkin akan berpikir juga,” jelasnya.

Menurutnya, sejumlah produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi bisa diproduksi di dalam negeri, seperti beta karoten dan vitamin E.

“Dan industri lebih suka panen di Tanjung Priok tinggal order dari Australia dan China. Daripada harus coba-coba bangun industrinya sendiri di sini. Tapi kalau insentif cukup kuat mereka pasti menghitung. Dibuat skema yang mendorong pertumbuhan industri ingrediens di dalam negeri,” ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6151 seconds (0.1#10.140)