Infrastruktur RI belum siap hadapi ASEAN Linkage

Selasa, 16 Oktober 2012 - 16:45 WIB
Infrastruktur RI belum siap hadapi ASEAN Linkage
Infrastruktur RI belum siap hadapi ASEAN Linkage
A A A
Sindonews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan segera bergabung dengan Bursa negara Asia Tenggara lainnya dalam ASEAN Linkage 2015. Diperkirakan pasar saham Indonesia dan Vietnam akan mengikuti bursa saham Malaysia, Singapura, dan Thailand yang telah lebih dulu melakukan kesepakatan perdagangan saham lintas negara dalam tiga tahun kedepan.

Kendati demikian, rencana Bursa ini mendapat tantangan dari kelangan pengamat. Pengamat pasar modal Yanuar Rizky mengaku tidak setuju dengan hal itu. Pasalnya, langkah tersebut tidak mendesak untuk dilakukan saat ini.

Menurut dia, jika tujuan bergabung dengan ASEAN Linkage untuk semakin meningkatkan jumlah investasi seiring bertambahnya pilihan investasi bagi investor. Namun, karena pelaku pasar modal di dalam negeri masih minim dibanding negara kawasan lainnya, maka akan merugikan investor Indonesia.

"Pelaku asing akan lebih diuntungkan karena mereka lebih aktif," ujar Yanuar saat dihubungi, Selasa (16/10/2012).

Dia juga mengatakan, kekhawatirannya jika terjadi penyatuan Bank Kustodian, yang pusatnya di luar negeri. Pasalnya, kondisi ini akan merepotkan pencatatan lantaran infratruktur pasar modal Indonesia belum siap.

Menurut dia, banyak kebijakan yang harus diperbaiki jika Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan ASEAn Linkage. "Infrastruktur pasar modal kita harus dibenahi terlebih dulu karena dengan pasar saham yang terintegrasi akan semakin menambah saham-saham tidur dari emiten yang sudah ada di pasar domestik," ujar Yanuar.

Hal yang sama dikatakan oleh pengamat pasar modal Adler Manurung. Dia berpendapat, BEI saat ini harus menegakkaan hukum (law enforcement) terhadap emiten supaya tertib. Hal tersebut akan sangat diperlukan jika ingin bersatu dengan bursa regional.

Saat ini banyak pelanggaran para emiten yang harus ditegur oleh BEI. "Ada yang mengatakan akan merger tapi batal begitu saja dan itu harus ditegur," ujar Adler. Kendati demikian, sisi positif dari bergabungnya BEI dengan ASEAN Linkage dapat memperluas pasar emiten lokal dari luar negeri.

Namun, dia mengingatkan, jika rencana integrasi tersebut sudah menjadi kesepakatan di kawasan, maka akan sangat sulit bagi BEI untuk menghindar. "Bisa juga kita ambil positifnya jika itu kesepakatan negara di kawasan," ujar Adler.

Rencana Indoensia bergabung dengan Asean Linkage 2015 semakin mendekati kenyataan setelah Direktur Utama Ito Warsito menyatakan kesediannya. Hal ini seperti yang dinyatakan dalam media Bloomberg, bahwa Indonesia dan Vietnam akan mengikuti mekanisme perdagangan saham Asean yang akan menarik semakin banyak investor. Integrasi tersebut akan membuat para investor lokal dapat mengakses langsung saham di negara anggota lainnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3147 seconds (0.1#10.140)