Transaksi berjalan defisit, BI salahkan struktur industri

Kamis, 06 Desember 2012 - 12:15 WIB
Transaksi berjalan defisit, BI salahkan struktur industri
Transaksi berjalan defisit, BI salahkan struktur industri
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) kembali salahkan struktur industri Indonesia yang timpang dalam defisitnya transaksi berjalan (current account) Indonesia. Adapun sampai akhir tahun, bank sentral yakin defisit neraca berjalan hanya akan defisit di 2,2 persen.

"Defisit transaksi berjalan, itu karena problem dari pertumbuhan ekonomi," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2012).

Darmin menjelaskan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar dan struktur industri yang timpang, angka impor, khususnya berasal dari barang modal dan bahan baku menunjukkan angka yang terus naik.

"Pesawat, mobil-mobil gede untuk pertambangan itu barang modal. Padahal pesawat, perjanjiannya akan terus datang sampai 2025. Itu kan pesawat datangnya tidak setiap bulan, seperti di akhir kuartal satu dan kuartal dua lalu, dia (pesawat) datang, sehingga angka impor alat angkutan langsung melejit," tambah mantan dirjen pajak ini.

Karena angka impor barang modal ini datangnya tidak setiap hari, Darmin yakin defisit transaksi berjalan akan menurun di 2,2 persen. Bahkan, Darmin menyebut angka ini bukan hanya moderat, tetapi manageable (terpelihara).

"Jadi jangan anggap defisit transaksi perdagangan besar, defisit current acoount juga besar, tidak begitu. Kita prediksi defisit transaksi berjalan akhir tahun 2,2 dari GDP. Ini bukan hanya moderat, tetapi manageable," jelas dia.

Adapun demi menutup angka defisit transaksi berjalan, Darmin melanjutkan, investasi langsung (foreign direct investment) yang besar akan menutup angka ini. "Ini yang bisa nutup (defisit transaksi berjalan) secara substansi FDI, atau secara angka, capital inflow jangka pendek," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6961 seconds (0.1#10.140)