Pengurangan subsidi energi dorong pertumbuhan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah belum juga dapat memastikan pengurangan subsidi energi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Padahal jika saja 1 persen dari produk domestik bruto (PDB), anggaran subsidi tersebut dikurangi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen.
"Oh iya, itu semua orang tahu," ungkap Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/12/2012).
Karena itu, banyak pihak menyarankan adanya pengurangan subsidi energi dan dialihkan ke belanja yang lebih produktif, misalnya belanja infrastruktur. Bambang menyatakan, dari hitungan pemerintah, jika belanja infrastruktur naik Rp10 triliun, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi 0,1 persen.
"Kita juga punya hitungan setiap belanja infrastruktur naik Rp10 triliun, itu akan menambah pertumbuhan (ekonomi) 0,1 persen," jelasnya.
Meski secara teori sudah jelas, namun dia enggan berkomentar, apakah anggaran tersebut dapat dialokasikan. "Pokoknya kan teorinya begitu," ujar dia.
"Oh iya, itu semua orang tahu," ungkap Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/12/2012).
Karena itu, banyak pihak menyarankan adanya pengurangan subsidi energi dan dialihkan ke belanja yang lebih produktif, misalnya belanja infrastruktur. Bambang menyatakan, dari hitungan pemerintah, jika belanja infrastruktur naik Rp10 triliun, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi 0,1 persen.
"Kita juga punya hitungan setiap belanja infrastruktur naik Rp10 triliun, itu akan menambah pertumbuhan (ekonomi) 0,1 persen," jelasnya.
Meski secara teori sudah jelas, namun dia enggan berkomentar, apakah anggaran tersebut dapat dialokasikan. "Pokoknya kan teorinya begitu," ujar dia.
(rna)