Dampak 'Fiscal Cliff', pengangguran di AS naik 9,1 persen
A
A
A
Sindonews.com - Badan anggaran kongres Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa ‘Fiscal Cliff’ akan mendorong AS kembali pada masa resesi. Di mana jumlah pengangguran akan naik 9,1% dari sekarang, yang saat ini mencapai 7,9%.
Sean West, analis kebijakan Eurasia Group (konsultan politik) menyatakan, pihaknya berharap kesepakatan di parlemen menyangkut Fiscal Cliff bisa diselesaikan dengan kondusif. "Kami pikir skenario yang terbaik usai melakukan pertemuan adalah menyuarakan optimisme kepada seluruh masyarakat. Jika hasilnya seperti minggu lalu, kami khawatir situasi akan sangat buruk," kata West seperti dilansir The Guardian, Sabtu (29/12/2012).
Akibat situasi yang tidak menentu, pasar saham di AS juga dalam lima hari terakhir jatuh. Pelaku pasar masih menunggu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan parlemen menyakut kelanjutan perekonomian di negeri ‘Paman Sam’ tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, meminta para pemimpin senat di parlemen segera mencapai kesepakatan menyangkut Fiscal Cilff, Minggu (30/12/2012) nanti. Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mencegah krisis ekonomi AS yang berkepanjangan.
Sean West, analis kebijakan Eurasia Group (konsultan politik) menyatakan, pihaknya berharap kesepakatan di parlemen menyangkut Fiscal Cliff bisa diselesaikan dengan kondusif. "Kami pikir skenario yang terbaik usai melakukan pertemuan adalah menyuarakan optimisme kepada seluruh masyarakat. Jika hasilnya seperti minggu lalu, kami khawatir situasi akan sangat buruk," kata West seperti dilansir The Guardian, Sabtu (29/12/2012).
Akibat situasi yang tidak menentu, pasar saham di AS juga dalam lima hari terakhir jatuh. Pelaku pasar masih menunggu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan parlemen menyakut kelanjutan perekonomian di negeri ‘Paman Sam’ tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, meminta para pemimpin senat di parlemen segera mencapai kesepakatan menyangkut Fiscal Cilff, Minggu (30/12/2012) nanti. Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mencegah krisis ekonomi AS yang berkepanjangan.
(dmd)