Ongkos plesir pejabat bisa untuk subsidi energi
A
A
A
Sindonews.com - Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, pembangunan infrastruktur di negeri ini bisa tetap berjalan dengan baik tanpa harus mengurangi subsidi energi.
"Tidak naik BBM, tidak naik listrik, apa bisa membangun infrastruktur? Bisa, kalau kita mau," tegas Rudi Rubiandini di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), lanjut dia, banyak dana yang kurang tepat alokasinya. Akibatnya, terjadi inefisiensi sehingga pembangunan infrastruktur menjadi terbengkalai.
"Yang harus dibereskan adalah postur APBN, harus lebih berpihak pada infrastruktur jangka panjang," ungkapnya.
Wamen menyoroti triliunan rupiah yang dihabiskan hanya untuk perjalanan studi banding dan sebagainya ke luar negeri. Bila hal-hal yang menyebabkan pemborosan tersebut bisa dihilangkan, pihaknya optimistis pembangunan infrastruktur tidak akan terkendala masalah dana meski harga BBM subsidi dan tarif dasar listrik (TDL) tidak dinaikkan.
"Apakah listrik dan BBM saja dikurangi? Jalan-jalan keluar negeri tanpa alasan itu sudah habis berapa triliun?" pungkas Rudi.
"Tidak naik BBM, tidak naik listrik, apa bisa membangun infrastruktur? Bisa, kalau kita mau," tegas Rudi Rubiandini di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), lanjut dia, banyak dana yang kurang tepat alokasinya. Akibatnya, terjadi inefisiensi sehingga pembangunan infrastruktur menjadi terbengkalai.
"Yang harus dibereskan adalah postur APBN, harus lebih berpihak pada infrastruktur jangka panjang," ungkapnya.
Wamen menyoroti triliunan rupiah yang dihabiskan hanya untuk perjalanan studi banding dan sebagainya ke luar negeri. Bila hal-hal yang menyebabkan pemborosan tersebut bisa dihilangkan, pihaknya optimistis pembangunan infrastruktur tidak akan terkendala masalah dana meski harga BBM subsidi dan tarif dasar listrik (TDL) tidak dinaikkan.
"Apakah listrik dan BBM saja dikurangi? Jalan-jalan keluar negeri tanpa alasan itu sudah habis berapa triliun?" pungkas Rudi.
(gpr)