Harga BBM tak naik pemicu serapan anggaran rendah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menjelaskan, rendahnya penyerapan anggaran tahun 2012 karena anggaran di pos dana cadangan untuk subsidi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terpakai hingga akhir tahun lalu.
"Ini antara lain karena ada pos anggaran yang kita gunakan untuk antisipasi resiko, tidak kita gunakan. Itu menjadi penyebab realisasi belanja negara dibawah anggaran," terang Agus di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Salah satu pos dana antisipasi risiko yang disiapkan pemerintah, kata Agus, adalah dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kita ingat di APBN-P 2012 ada Rp30 triliun, kita siapkan dana kompensasi kalau BBM dinaikkan supaya kita bisa memperhatikan rakyat dan transportasi. Tapi harga BBM bersubsidi tidak naik, jadi anggaran tidak digunakan," jelas dia.
Akibat hal itu, Agus mencatat, penyerapan anggaran pemerintah lebih rendah 4,4 persen dari yang dianggarkan untuk belanja negara.
"Penyerapan anggaran di tahun 2012, ini angka sementara karena kita sudah tutup buku. Penyerapan belanja nasional 4,4 persen lebih rendah dari yang dianggarkan," tandasnya.
"Ini antara lain karena ada pos anggaran yang kita gunakan untuk antisipasi resiko, tidak kita gunakan. Itu menjadi penyebab realisasi belanja negara dibawah anggaran," terang Agus di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Salah satu pos dana antisipasi risiko yang disiapkan pemerintah, kata Agus, adalah dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kita ingat di APBN-P 2012 ada Rp30 triliun, kita siapkan dana kompensasi kalau BBM dinaikkan supaya kita bisa memperhatikan rakyat dan transportasi. Tapi harga BBM bersubsidi tidak naik, jadi anggaran tidak digunakan," jelas dia.
Akibat hal itu, Agus mencatat, penyerapan anggaran pemerintah lebih rendah 4,4 persen dari yang dianggarkan untuk belanja negara.
"Penyerapan anggaran di tahun 2012, ini angka sementara karena kita sudah tutup buku. Penyerapan belanja nasional 4,4 persen lebih rendah dari yang dianggarkan," tandasnya.
(rna)