Kinerja turun, saham BUMI direkomendasikan jual

Sindonews.com - Dengan dikeluarkannya laporan keuangan kuartal III tahun 2012 (Q3/2012) BUMI yang dinilai sangat menghawatirkan, ada baikknya investor melepas saham tersebut sebelum terjadi pelemahan lebih dalam.

"Setelah ditunggu tiga bulan, akhirnya BUMI mengeluarkan laporan keuangan Q3/2012 dan hasilnya sangat mengkhawatirkan," ujar Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (3/1/2013).

Hal itu, kata Edwin, karena dalam laporan keuangan tersebut tercatat BUMI mengalami rugi bersih sebesar USD632,49 juta setara rugi hampir Rp6,3 triliun pada kuartal III/2012.

"Padahal di kuartal III/2011 masih profit USD175,54 juta, dimana itu artinya net profit (laba bersih) turun tajam -460,29 persen," terang dia.

Bukan itu saja, lanjut Edwin, debt to equity ratio (DER) BUMI di kuartal III tahun lalu mencapai USD6689 miliar atau setara 14,28 kali dibandingkan DER kuartal III 2013 sebesar 4,69 kali sebagai dampak naiknya long term liabilities 20,59 persen menjadi USD4269 miliar dari sebelumnya USD354 miliar.

Sedangkan total equity turun -65,16 persen di kuartal III/2012 menjadi USD468.159 juta dari sebelumnya USD1343 miliar.

"Merujuk laporan keuangan kuartal III/2012 BUMI tersebut, saya menurunkan target price BUMI menjadi Rp310, dari sebelumnya Rp590 dengan rekomendasi sell (jual)," tegas Edwin.

Sementara, pendapatan perseroan hingga akhir September tahun lalu turun 3,14 persen menjadi USD2,77 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD2,86 miliar.
Menurunnya kinerja perseroan akibat meningkatnya beban usaha sebesar 38 persen menjadi USD437,93 juta.